Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL 96% DAUN BAKAU (RHIZOPORA APICULATE BLUM) DENGAN METODE ABTS Mutiananda, Famila; mahbub, khafid
BENZENA Pharmaceutical Scientific Journal Vol 2, No 02 (2023): BENZENA PHARMACEUTICAL SCIENTIFIC JOURNAL
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/benzena.v2i02.3771

Abstract

Latar bekalang : Radikal bebas adalah salah satu jenis senyawa dalam jumlah berlebih akan menyebabkan stress oksidatif dan dalam jangka panjang menimbulkan berbagai penyakit degeneratif. Salah satu tumbuhan yang digunakan masyarakat adalah daun bakau (Rhizopora apiculata Blum) yang bermanfaat sebagai obat dan berfungsi sebagai sumber antioksidan alami.Tujuan : Penelitian ini dilakukan untuk menguji aktivitas antioksidan daun bakau yang diekstraksi dengan etanol 96% yang didapatkan di daerah pesisir Kota Pekalongan dan sebelumnya telah diidentifikasi senyawa fitokimia pada ekstrak tersebut.Metode : Pengujian aktivitas antioksidan dalam daun bakau menggunakan metode pemerangkapan radikal bebas ABTS karena memiliki keunggulan memberikan absorbansi spesifik pada panjang gelombang visible dan waktu rekasi yang cepat. Aktivitas antioksidan diamati menggunakan instrument Spektrofotometer UV-Visible pada panjang gelombang 700-750 nm dengan melihat nilai absorbansi untuk menentukan nilai IC₅₀. Hasil uji aktivitas antioksidan ekstrak daun bakau dapat terdeteksi menggunakan metode ABTS pada panjang gelombang 729 nm. Peredaman yang diperoleh pada ekstrak sebesar 11,29 – 32,81% dengan nilai IC50 sebesar 4,24 ppm dan termasuk dalam kategori antioksidan yang sangat kuat.Hasil : Hasil uji aktivitas antioksidan ekstrak daun bakau dapat terdeteksi menggunakan metode ABTS pada panjang gelombang 729 nm. Peredaman yang diperoleh pada ekstrak sebesar 11,29 – 32,81% dengan nilai IC50 sebesar 4,21 ppm dan termasuk dalam kategori antioksidan yang sangat kuat.Kesimpulan : Aktivitas antioksidan ekstrak etanol 96% daun bakau (Rhizopora apiculate Blum) dapat terdeteksi menggunakan metode ABTS dengan nilai IC50 sebesar 4,21 ppm dan masuk ke dalam kategori antioksidan yang sangat kuat.
PELATIHAN PEMBUATAN WEDANG SECANG SEBAGAI TERAPI ALAMI ANTI KOLESTEROL Mahbub, Khafid
BESIRU : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2025): BESIRU : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Januari 2025
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/h080rx84

Abstract

Kelurahan Pekajangan Kabupaten Pekalongan memiliki banyaknya penderita penyakit kolesterol terutama ibu-ibu, dibuktikan dengan survei dari posyandu lansia di Kelurahan Pekajangan dengan nilai 20% dari ibu-ibu usia 40-60 tahun menderita penyakit kolesterol. Penyakit kolesterol dapat diatasi dengan pengobatan alami yang dapat diperoleh dari berbagai tanaman, salah satu tanaman yang dapat digunakan untuk terapi kolesterol adalah tanaman secang. Perlunya pemanfaatan tanaman tersebut terutama sebagai terapi alami antikolesterol. Metode pelaksanaan yang digunakan yaitu berbentuk penyuluhan dan pelatihan pembuatan wedang secang dari tanaman secang kepada masyarakat. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa masyarakat dapat mengetahui cara pembuatan wedang secang. Selain itu, terdapat peningkatan pengetahuan dari para peserta pengabdian kepada masyarakat berkaitan dengan pengelolaan tanaman obat berupa secang menjadi minuman wedang secang sebagai terapi alami antikolestrol.
PENGETAHUAN OBAT JAMU HERBAL SEBAGAI PEREDA NYERI HAID (DISMENORE) PADA REMAJA PEREMPUAN DI PANTI ASUHAN ARROBITOH PEKALONGAN Fatkhiya, Musa Fitri; Walid, Muhammad; Mahbub, Khafid
BESIRU : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2025): BESIRU : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Januari 2025
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/95b3fx98

Abstract

Kelurahan pekajangan kabupaten pekalongan memiliki banyaknya penderita penyakit kolesterol terutama ibu-ibu, dibuktikan dengan survei dari posyandu lansia di kelurahan pekajangan dengan nilai 20% dari ibu-ibu usia 40-60 tahun menderita penyakit kolesterol. Penyakit kolesterol dapat diatasi dengan pengobatan alami yang dapat diperoleh dari berbagai tanaman, salah satu tanaman yang dapat digunakan untuk terapi kolesterol adalah tanaman secang. Perlunya pemanfaatan tanaman tersebut terutama sebagai terapi alami antikolesterol. Metode pelaksanaan yang digunakan yaitu berbentuk penyuluhan dan pelatihan pembuatan wedang secang dari tanaman secang kepada masyarakat. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa masyarakat dapat mengetahui cara pembuatan wedang secang. Selain itu, terdapat peningkatan pengetahuan dari para peserta pengabdian kepada masyarakat berkaitan dengan pengelolaan tanaman obat berupa secang menjadi minuman wedang secang sebagai terapi alami antikolestrol.
Pengaruh Pelarut terhadap Kadar Saponin Ekstrak Daun Teratai (Nymphaea nouchali Burm. F.) menggunakan Metode Gravimetri Larasati, Isna; mahbub, khafid
Jurnal Farmasi Ma Chung: Sains, Teknologi, dan Klinis Komunitas Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Farmasi Ma Chung: Sains, Teknologi, dan Klinis Komunitas
Publisher : Program Studi Farmasi, Universitas Ma Chung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33479/jfmc.v3i1.46

Abstract

Data riset kesehatan dasar, minat penggunaan obat tradisional sangat tinggi dengan presentase sebesar 59,12%. Salah satu tanaman yang dapat digunakan dalampengobatan tradisional adalah teratai (Nymphaea nouchali Burm. F.). Daun teratai memiliki manfaat sebagai antibakteri, dan antioksidan. Senyawa berperan dalam aktivitas tersebut salah satunya adalah saponin. Penelitian memiliki tujuan untuk mengkaji kadar saponin pada ekstrak metanol, etanol 70% dan etanol 96% ekstrak daun teratai. Jenis penelitian menggunakan penelitian eksperimental. Sampel pada penelitian ini adalah daun teratai (Nymphaea nouchali Burm. F.) yang diekstrak menggunakan metode maserasi dengan pelarut metanol, etanol 70% dan etanol 96%. Pengukuran kadar saponin dilakukan menggunakan metode gravimetri pengendapan kemudian diukur kadar saponin dan data diolah dengan perangkat lunak SPSS versi 20 dengan metode One Way Anova. Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol, etanol 96% dan etanol 70% daun teratai (Nymphaea nouchali Burm F.) mengandung senyawa saponin triterpenoid dan pelarut yang optimal dalam menarik saponin adalah metanol dengan kadar rata-rata 11,13%. Berdasarkan hasil uji One Way ANOVA didapatkan nilai (Sig>0,05) sehingga pelarut yang digunakan memiliki perbedaan yang signifikan
Model Pemberdayaan Kader Kesehatan dan Pra Lansia Melalui Pengelolaan Kebun Herbal dengan Sistem Irigasi Kapiler untuk Menunjang Healthy and Active Aging Widhowati, Siwi Sri; Yuniarsih, Sri Mumpuni; Mahbub, Khafid; Sajuri; Afifah, umul; Ajeng, Miftahul
Jurnal Pengabdian Perawat Vol. 4 No. 1 (2025): Mei 2025
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi dan diabetes melitus merupakan permasalahan kesehatan masyarakat yang signifikan di antara populasi pra-lansia di Indonesia. Program pengabdian masyarakat di Desa Tratebang, Pekalongan, bertujuan untuk memberdayakan masyarakat pra-lansia dan kader kesehatan melalui pengelolaan kebun herbal dengan sistem irigasi kapiler. Program ini dilaksanakan pada bulan September hingga November 2024 dengan melibatkan 30 orang pra-lansia dan 10 orang kader kesehatan. Kegiatan yang dilakukan meliputi edukasi mengenai penuaan yang sehat, pelatihan budidaya tanaman herbal dengan sistem irigasi kapiler, pembuatan kompos organik, pengolahan minuman herbal dan simplisia, serta pelatihan branding dan pemasaran. Hasil menunjukkan bahwa terdapat peningkatan penanaman tanaman herbal di antara para peserta, peningkatan keterampilan dalam memproduksi dan memasarkan simplisia, dan manajemen kesehatan yang lebih baik untuk hipertensi dan diabetes melitus. Prevalensi hipertensi menurun dari 52% menjadi 39%, dan kadar glukosa darah puasa menurun secara signifikan (p = 0,049). Meskipun penurunan tekanan darah tidak signifikan secara statistik, para peserta melaporkan peningkatan kesehatan dan berkurangnya gejala. Proyek ini menyoroti potensi pengobatan herbal berbasis komunitas untuk manajemen penyakit kronis dan penuaan yang sehat, di samping membentuk kelompok kesehatan herbal yang berkelanjutan dalam layanan kesehatan lokal.
Pelatihan Pembuatan Teh Herbal yang Berkhasiat dalam Pengobatan: Training on the Preparation of Herbal Teas with Medicinal Benefits Kurniawan, Andre; Mahbub, Khafid; Walid, Muhammad; Afiatan, Arbina Satria; Shofaro, Mulyanti; Ariqoh, Salsabila Hanifatul; Jamiatin, Fani; Paramita, Adelia; Zakki, Muhammad
DARMADIKSANI Vol 5 No 1 (2025): Edisi Juni
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v5i1.7114

Abstract

Penduduk di negara berkembang masih mengandalkan pengobatan tradisional yang berasal dari tumbuhan untuk menjaga kesehatan. Terlebih di negara Indonesia yang memiliki banyak keragaman flora, yang dapat menjadi potensi pasar produk herbal yang  menjanjikan. Di Indonesia sendiri, masyarakat masih memanfaatkan obat tradisional untuk menjaga kesehatan, karena minimnya atau tidak adanya efek samping yang dihasilkan. Salah satu sediaan herbal dari pengobatan tradisional yang potensial ialah sediaan teh herbal. Teh herbal merupakan sediaan teh yang dibuat dari tanaman selain dari tanaman  camellia sinensis (tanaman teh).  Berdasarkan observasi yang dilakukan, desa Tratebang memiliki kebun herbal yang potensial untuk dimanfaatkan sebagai sediaan teh herbal. Akan tetapi pemanfaatan kebun herbal masih kurang optimal hanya sebatas direbus saja. Melalui permasalahan tersebut perlu adanya pelatihan berupa pemberian informasi, pengetahuan, proses pengolahan tanaman herbal yang tepat, dan pendampingan untuk pengolahan sediaan teh herbal. Pelatihan telah dilakukan pada bulan April 2025 dengan sasaran ibu-ibu PKK desa Tratebang kecamatan Wonokerto kabupaten Pekalongan. Metode pelaksanaan yang digunakan yaitu berbentuk penyuluhan dan pelatihan pembuatan teh herbal kepada masyarakat. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan dari para peserta pengabdian kepada masyarakat berkaitan dengan pengelolaan tanaman obat berupa jahe, rosela dan serai menjadi teh herbal. Hal tersebut ditunjukan dari peningkatan nilai pre-test dan post-test. Untuk memberikan dampak berkelanjutan, pelatihan ini perlu didukung oleh pendampingan lanjutan terkait pengemasan, pemasaran digital, dan manajemen usaha kecil, serta kerja sama berkesinambungan antara mitra desa dan perguruan tinggi guna mendorong inovasi produk teh herbal dan pembentukan kelompok usaha bersama (KUB) yang berdaya saing dan bernilai ekonomi.
Penyuluhan Potensi Tanaman Herbal untuk Terapi Diabetes Melitus: Counseling on the Potential Use of Herbal Plants for Diabetes Mellitus Therapy Mahbub, Khafid; Kurniawan, Andre; Indriono, Anik; Jamiatin, Fani; Shofaro, Mulyanti; Zakki, Muhammad; Ariqoh, Salsabila Hanifatul; Paramita, Adelia
DARMADIKSANI Vol 5 No 1 (2025): Edisi Juni
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v5i1.7123

Abstract

Diabetes melitus menjadi salah satu isu kesehatan dunia yang terus mengalami peningkatan kasus, termasuk di Indonesia. Penanganan penyakit ini biasanya bersifat jangka panjang, membutuhkan biaya yang tidak sedikit, dan berisiko menimbulkan efek samping dari penggunaan obat-obatan kimia. Sebagai solusi alternatif, pemanfaatan tanaman obat tradisional dinilai lebih alami dan terjangkau sebagai terapi pendukung. Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan pemahaman warga desa Bebel, kecamatan Wonokerto, kabupaten Pekalongan, mengenai tanaman herbal yang berkhasiat menurunkan kadar gula darah. Metode pelaksanaan mencakup pemberian penyuluhan dan pendampingan kepada anggota PKK terkait pengenalan diabetes, identifikasi tanaman herbal lokal, cara kerja zat aktifnya, serta teknik pengolahan dan penggunaannya. Hasil evaluasi dari pre-test dan post-test menunjukkan adanya peningkatan pemahaman yang signifikan pada peserta setelah mengikuti kegiatan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa edukasi ini efektif dalam membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya penggunaan tanaman herbal sebagai terapi tambahan diabetes. Kegiatan serupa direkomendasikan untuk diadakan secara rutin guna memperkuat pemahaman dan mendorong praktik pengobatan tradisional di tingkat masyarakat.
Potensi Antioksidan Ekstrak Cangkang Kepiting Rajungan (Portunus pelagicus) dari Pekalongan, Jawa Tengah, Indonesia Ermawati, Nur; Mahbub, Khafid; Yuniarsih, Sri Mumpuni; Wiranti, Kharisma Wido; Octaviani, Felicia Aurelia
PHARMADEMICA : Jurnal Kefarmasian dan Gizi Vol 5 No 1 (2025): April - September
Publisher : LPPM-KI - POLTEKKES PIM (Formerly AKAFARMA-AKFAR PIM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54445/pharmademica.v5i1.79

Abstract

Free radicals contribute to oxidative stress, which plays a key role in degenerative diseases. Antioxidants neutralize free radicals, preventing cellular damage. This study evaluates the antioxidant activity of Portunus pelagicus shell extract from Wonokerto, Pekalongan Regency, using the 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH) method. Extraction was performed through demineralization, deproteinization, and maceration with virgin coconut oil. Phytochemical analysis confirmed the presence of terpenoids, which are known for their antioxidant properties, but Thin Layer Chromatography (TLC) did not detect astaxanthin. Antioxidant activity testing at concentrations of 5, 10, 50, and 100 ppm resulted in an IC50 value of 549.40 ppm, indicating very weak antioxidant potential. The absence of astaxanthin and the weak activity may be due to extraction method limitations, solvent choice, or low concentrations of active compounds. These findings highlight the need for optimized extraction techniques to enhance the bioactive potential of crab shell-derived compounds. This study contributes to marine biowaste utilization and provides insights into improving antioxidant properties for pharmaceutical and nutraceutical applications.
Penetapan Kadar Flavonoid Total berbagai Variasi Pelarut Pada Ekstrak Beras Hitam (Oryza Sativa L.Indica) Dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis Mahbub, Khafid; Novitasari , Novitasari
Jurnal Farmasi Sains dan Terapan (Journal of Pharmacy Science and Practice) Vol. 12 No. 1 (2025): March
Publisher : Faculty of Pharmacy, Widya Mandala Surabaya Catholic University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jfst.v12i1.5967

Abstract

Black rice (Oryza sativa L. Indica) is known to have a high anthocyanin compound content, and is included in the flavonoid compound group. The flavonoid content in an extract can be taken using an appropriate solvent. This shows that quality control is needed for the quality of the simplicia and the type of solvent, so that it can obtain quality secondary metabolites. The reason for this study was to determine the effect of 96% ethanol, methanol and acetone solvents on the flavonoid content of black rice extract. Black rice extract was analyzed qualitatively and the amount of flavonoid content. Quantitative testing of the amount of flavonoids used the UV-Vis spectrophotometry method. The results were analyzed using the One Way Anova strategy with a confidence level of 95%. The results showed that 96% ethanol, methanol and acetone extracts of black rice contained flavonoids, alkaloids, tannins, saponins and terpenoids. Theresults of the overall flavonoid test using the UV-Vis spectrophotometry strategyfrom 96% ethanol, methanol and acetone extracts of black rice were 8.6355 mg QE / g, respectively; 8.3713 mg QE/g and 22.4559 mg QE/g. The results of the Tukey One Way Annova test showed that the difference in solvent types had a significant effect on the flavonoid content of black rice extract with a significance value of 0.000 (p<0.05). Acetone solvents were effective in extracting flavonoid compounds compared to  methanol and 96% ethanol solvents
Toxicity and Apoptosis Test of 96% Ethanol Extract of Agelas Cavernosa on Vero Cells Mahbub, Khafid; Rusmalina, Siska; Indriono, Anik; Mahfur, Mahfur; Julian, Rixzal Azis; Maulidya, Dina Achada; Dika, Ika Vina; Rohmaniah, Salis Alyatur
Jurnal Biologi Tropis Vol. 25 No. 1 (2025): Januari - Maret
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v25i1.8262

Abstract

Agelas cavernosa sponge is a sponge from the Demospongiae class which includes 90% of all types of sponges. Agelas cavernosa sponge is known to have antibacterial activity. Research data on the toxicity and apoptosis test of Agelas cavernosa sponge on vero cells as far as researchers know has not been tested. The purpose of this study was to determine the toxicity and apoptosis of Agelas cavernosa ethanol extract. The research method was carried out using the MTT Assay method for toxicity testing and the flowsitometry method for apoptosis testing. Alkaloids, flavonoids, saponins, terpenoids, and polyphenols were all detected in the Agelas cavernosa ethanol extract, according to the results of phytochemical screening. The apoptosis test yielded vero cell viability of 82.2%, whereas the toxicity test yielded an LC50 value for vero cells of 197.84 ppm.