Program pengabdian kepada masyarakat ini didasarkan pada urgensi peningkatan kemampuan komunikasi lintas budaya, kesadaran lingkungan, serta kebersihan bagi para santri di lingkungan pesantren. Sudah saatnya, santri sebagai salah satu penerus bangsa, sekarang tidak hanya memegang teguh dalil “kebersihan adalah sebagian dari iman”, namun juga bagiamana hal tersebut benar-benar dapat diimplementasikan dengan baik. Oleh karena itu, tujuan program pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kemampuan komunikasi santri dalam konteks budaya Jepang dan Indonesia, membangun kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan, dan mendorong penerapan nilai-nilai positif di pesantren. Jepang dipilih sebagai objek budaya karena negara tersebut dikenal memiliki kesadaran lingkungan yang cukup mapan. Program ini telah dilaksanakan di Pondok Pesantren Madinah Munawwarah, Banyumanik, Semarang dan telah menghadirkan native speaker dari Jepang melalui beberapa metode pelatihan, yaitu sesi komunikasi antar budaya yang memadukan pembelajaran budaya Jepang-Indonesia, diskusi kelompok tentang isu lingkungan, dan simulasi untuk menjaga kebersihan seperti pengelolaan sampah. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi lintas budaya para santri telah mengalami peningkatan, serta adanya implementasi kesadaran lingkungan dan kebersihan secara langsung. Selain itu, luaran kegiatan berupa modul poster edukasi berkelanjutan di lingkungan pesantren terkait kesadaran lingkungan dan kebersihan juga telah diciptakan. Artikel ini membahas proses pelaksanaan, hasil, serta dampak pelatihan terhadap peserta.