Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

CORRELATION OF SOCIAL WELFARE WITH THE DEVELOPMENT OF JAPANESE POPULAR CULTURE AFTER WORLD WAR II AULIAWAN, ALTHAF GAUHAR; SANTOSO, TEGUH
Philosophica: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Vol. 6 No. 1 (2023): June 2023
Publisher : English Literature Department, Faculty of Economics, Law, and Humanities

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/pho.v6i1.2452

Abstract

Social welfare is a condition that humans strive to achieve a decent life in terms of material, social and spiritual aspects. After World War II, Japan was known as a country that experienced rapid economic and social welfare improvements. In addition, a wide range of Japanese popular culture products such as Manga & Anime, J-Pop, Video Games, and others have also grown and accompanied the established life of Japanese society. Therefore, Japanese popular culture has been supported and can spread to all corners of the world. This situation can indirectly improve the economy and existence of the Japanese state internationally, although, since the 1990s, Japan has experienced a lost decade. This study aims to discover in depth the correlation between the welfare of Japanese society and the development of Japanese popular culture after World War II. This study uses historical and descriptive qualitative methods with a multidisciplinary approach, such as history, social science, and culture. The results of this study show that social welfare is not a factor that can directly relate to or influence the development of Japanese popular culture. Other factors that lead to a marketing strategy and technology utilization, such as talented creators who have been good at finding opportunities, mass media culture, and Japanese government policies can influence the development of Japanese popular culture in domestic and abroad.
Strategi Cool Japan yang Baru untuk Menyelamatkan Pertumbuhan Ekonomi dan Citra Populer Jepang di Era Digital Auliawan, Althaf Gauhar; Ratna, Maharani Patria
KIRYOKU Vol 8, No 2 (2024): Kiryoku: Jurnal Studi Kejepangan
Publisher : Vocational College of Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/kiryoku.v8i2.590-604

Abstract

This study discusses “The New Cool Japan Strategy” announced by the Japanese government in June 2024. This strategy has outlined a comprehensive plan to expand and revitalize the existing Cool Japan initiative, which aims to promote the attractiveness of Japanese culture around the world, leading to economic growth. However, there are still problems in the existing Cool Japan that need to be addressed, such as the issue of inadequate support for creators, slow digitalization, and lack of targets set for Cool Japan as a whole. This study aims to analyze “The New Cool Japan Strategy” historically to understand more deeply how the Japanese government's efforts to save Japan's economic growth and popular image in the digital era. This study's method is historical research with literature study through a multidisciplinary approach, such as socio-cultural sciences and history. The results of this study show that maximizing the potential of cultural capitalism and soft power is a common way for the Japanese government to save Japan's economic growth and popular image in the digital era. In addition, the specific actions of the new Cool Japan strategy to face future challenges such as accelerating the PDCA cycle, digital transformation, enhancing creator support, addressing piracy, and strengthening public-private collaboration are expected to solve the previous problems and be well implemented.  
PENYUSUNAN BOOKLET TRILINGUAL SEBAGAI MEDIA PROMOSI DESA WISATA SEPAKUNG KABUPATEN SEMARANG Auliawan, Althaf Gauhar; Panjaitan, Lilis Lamsehat; Ridha Aninda Restu; Muhammad Wildan T A
Jurnal Bakti Humaniora Vol. 4 No. 2 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jbh.v4i2.3568

Abstract

This Community Service focuses on the preparation of a Trilingual Booklet as a promotional media for Sepakung Tourism Village, Banyubiru District, Semarang Regency. This booklet contains information about the profile, tourist destinations, events, and tour packages of Sepakung Village in three languages, namely Indonesian, English, and Japanese. The urgency to carry out this Community Service activity arose due to the limited promotional media and information in foreign languages ​​in Sepakung Tourism Village. Considering that currently, Sepakung Village has very great potential as a green tourism and has its own appeal for both domestic and foreign tourists. The purpose of this Community Service activity is to promote Sepakung Tourism Village through the creation of a Trilingual Booklet, where the potential and destinations of Sepakung Tourism Village can be well known by domestic and foreign tourists, as well as being a special attraction for them. This Community Service activity will be carried out through several stages, starting from observation and data collection, coordinating with Sepakung Village, compiling and translating the Trilingual Booklet into three languages, editing, creating an attractive design, to publishing the Trilingual Booklet as a promotional media. The expected output is the development of creative, innovative, and effective promotional media for Sepakung Tourism Village, so that it can attract domestic and foreign tourists.   Abstrak Pengabdian Kepada Masyarakat ini berfokus pada penyusunan Booklet Trilingual sebagai media promosi Desa Wisata Sepakung, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Booklet ini berisi informasi tentang profil, destinasi wisata, event, dan paket wisata Desa Sepakung ke dalam tiga bahasa, yaitu bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa Jepang. Urgensi untuk melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini muncul karena keterbatasan media promosi dan informasi dalam bahasa asing di Desa Wisata Sepakung. Mengingat saat ini, Desa Sepakung memiliki potensi yang sangat besar sebagai wisata hijau serta memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Tujuan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah untuk mempromosikan Desa Wisata Sepakung melalui pembuatan Booklet Trilingual, di mana potensi dan destinasi Desa Wisata Sepakung dapat dikenal dengan baik oleh wisatawan domestik maupun mancanegara, sekaligus menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini akan dilakukan melalui beberapa tahap, mulai dari observasi dan pengumpulan data, berkoordinasi dengan pihak Desa Sepakung, penyusunan dan penerjemahan Booklet Trilingual ke dalam tiga bahasa, penyuntingan, pembuatan desain yang menarik, hingga publikasi Booklet Trilingual sebagai media promosi. Luaran yang diharapkan adalah berkembangnya media promosi Desa Wisata Sepakung yang kreatif, inovatif, dan efektif, sehingga dapat menarik wisatawan domestik maupun mancanegara. 
Kyushoku di Jepang Sebagai Referensi Program Makan Bergizi Gratis di Indonesia Auliawan, Althaf Gauhar; Harsiwi, Windy
KIRYOKU Vol 9, No 1 (2025): Kiryoku: Jurnal Studi Kejepangan
Publisher : Vocational College of Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/kiryoku.v9i1.184-197

Abstract

This study aims to analyze Kyushoku in Japan as a model for the MBG program (free nutritious meal program in Indonesia). Kyushoku is a school lunch program in Japan that has been proven effective in improving children's nutrition and health since 100 years ago. The scope of this research includes the history of Kyushoku, Japanese government policies regarding Kyushoku, and current implementation in Japanese schools. This study uses a literature review, which includes analyzing Japanese government policy documents, related books, and relevant scientific articles. This study collects comprehensive data and information on Kyushoku practices in Japan. The results of this study indicate that Kyushoku in Japan not only focuses on providing nutritious food but also on nutrition education and community involvement in Japan in a sustainable manner. The conclusion of this study shows that the implementation of Kyushoku can be used as a reference for the Indonesian government for the MBG program. In other words, the MBG program in Indonesia is not only expected to be a program that can overcome the problems of malnutrition and stunting, but also has strong regulations, and is positioned as part of sustainable education.
PENGAJARAN BAHASA JEPANG MENSETSU CLASS DI MAN 1 KOTA SEMARANG Auliawan, Althaf Gauhar; Riani, Rosalina Wahyu; Santoso, Teguh; Zulfikar, Akhmad Riza; Erika, Rokhmah Suci
Jurnal Bakti Humaniora Vol. 2 No. 2 (2022): DESEMBER 2022
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jbh.v2i2.2033

Abstract

Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan atas dasar banyaknya permintaan tenaga kerja atau pemagang ke Jepang yang berasal dari lulusan SMA/ SMK/ MA. Peserta didik akan dipekerjakan di Jepang, baik di sektor industri, pertanian, maupun keperawatan mengingat menurunnya tenaga produktif di Jepang. Praktik di lapangan menunjukkan bahwa sebelum peserta didik bekerja di Jepang, mereka diwajibkan melalui tahap seleksi yang utamanya adalah Mensetsu (wawancara kerja dalam bahasa Jepang). Akan tetapi, selama ini materi tentang penguasaan Mensetsu belum masuk di dalam buku ajar atau belum pernah diajarkan oleh guru di sekolah. Tujuan pengabdian ini adalah untuk memberikan pelatihan bagi peserta didik untuk menguasai Mensetsu bahasa Jepang, baik secara teori maupun praktek. Selain itu, tim pengabdian meninjau dan mengadakan feedback (umpan balik) penguasaan Mensetsu tersebut. Lokasi pengabdian ini dilaksanakan di MAN 1 Kota Semarang, mengingat sekolah tersebut pernah ditetapkan bahasa Jepang sebagai Ujian Nasional. Metode yang digunakan adalah metode Training of Trainner (TOT) dengan cara pemberian materi melalui ceramah, kemudian dilanjutkan dengan praktik langsung oleh peserta didik. Adanya kegiatan pengabdian ini diharapkan agar peserta didik memiliki bekal dan lebih siap untuk menghadapi dunia kerja dan pemagangan Jepang setelah lulus. 
PELATIHAN KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA JEPANG-INDONESIA UNTUK SANTRI DI SEMARANG MELALUI KESADARAN LINGKUNGAN DAN KEBERSIHAN Auliawan, Althaf Gauhar; Panjaitan, Lilis Lamsehat; Fadhlurrahman, Muhammad Zaki; Tarigan, Dimas Ananta
Jurnal Bakti Humaniora Vol. 5 No. 1 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jbh.v5i1.4060

Abstract

Program pengabdian kepada masyarakat ini didasarkan pada urgensi peningkatan kemampuan komunikasi lintas budaya, kesadaran lingkungan, serta kebersihan bagi para santri di lingkungan pesantren. Sudah saatnya, santri sebagai salah satu penerus bangsa, sekarang tidak hanya memegang teguh dalil “kebersihan adalah sebagian dari iman”, namun juga bagiamana hal tersebut benar-benar dapat diimplementasikan dengan baik. Oleh karena itu, tujuan program pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kemampuan komunikasi santri dalam konteks budaya Jepang dan Indonesia, membangun kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan, dan mendorong penerapan nilai-nilai positif di pesantren. Jepang dipilih sebagai objek budaya karena negara tersebut dikenal memiliki kesadaran lingkungan yang cukup mapan. Program ini telah dilaksanakan di Pondok Pesantren Madinah Munawwarah, Banyumanik, Semarang dan telah menghadirkan native speaker dari Jepang melalui beberapa metode pelatihan, yaitu sesi komunikasi antar budaya yang memadukan pembelajaran budaya Jepang-Indonesia, diskusi kelompok tentang isu lingkungan, dan simulasi untuk menjaga kebersihan seperti pengelolaan sampah. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi lintas budaya para santri telah mengalami peningkatan, serta adanya implementasi kesadaran lingkungan dan kebersihan secara langsung. Selain itu, luaran kegiatan berupa modul poster edukasi berkelanjutan di lingkungan pesantren terkait kesadaran lingkungan dan kebersihan juga telah diciptakan. Artikel ini membahas proses pelaksanaan, hasil, serta dampak pelatihan terhadap peserta.