Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENYUSUNAN BOOKLET TRILINGUAL SEBAGAI MEDIA PROMOSI DESA WISATA SEPAKUNG KABUPATEN SEMARANG Auliawan, Althaf Gauhar; Panjaitan, Lilis Lamsehat; Ridha Aninda Restu; Muhammad Wildan T A
Jurnal Bakti Humaniora Vol. 4 No. 2 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jbh.v4i2.3568

Abstract

This Community Service focuses on the preparation of a Trilingual Booklet as a promotional media for Sepakung Tourism Village, Banyubiru District, Semarang Regency. This booklet contains information about the profile, tourist destinations, events, and tour packages of Sepakung Village in three languages, namely Indonesian, English, and Japanese. The urgency to carry out this Community Service activity arose due to the limited promotional media and information in foreign languages ​​in Sepakung Tourism Village. Considering that currently, Sepakung Village has very great potential as a green tourism and has its own appeal for both domestic and foreign tourists. The purpose of this Community Service activity is to promote Sepakung Tourism Village through the creation of a Trilingual Booklet, where the potential and destinations of Sepakung Tourism Village can be well known by domestic and foreign tourists, as well as being a special attraction for them. This Community Service activity will be carried out through several stages, starting from observation and data collection, coordinating with Sepakung Village, compiling and translating the Trilingual Booklet into three languages, editing, creating an attractive design, to publishing the Trilingual Booklet as a promotional media. The expected output is the development of creative, innovative, and effective promotional media for Sepakung Tourism Village, so that it can attract domestic and foreign tourists.   Abstrak Pengabdian Kepada Masyarakat ini berfokus pada penyusunan Booklet Trilingual sebagai media promosi Desa Wisata Sepakung, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Booklet ini berisi informasi tentang profil, destinasi wisata, event, dan paket wisata Desa Sepakung ke dalam tiga bahasa, yaitu bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa Jepang. Urgensi untuk melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini muncul karena keterbatasan media promosi dan informasi dalam bahasa asing di Desa Wisata Sepakung. Mengingat saat ini, Desa Sepakung memiliki potensi yang sangat besar sebagai wisata hijau serta memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Tujuan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah untuk mempromosikan Desa Wisata Sepakung melalui pembuatan Booklet Trilingual, di mana potensi dan destinasi Desa Wisata Sepakung dapat dikenal dengan baik oleh wisatawan domestik maupun mancanegara, sekaligus menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini akan dilakukan melalui beberapa tahap, mulai dari observasi dan pengumpulan data, berkoordinasi dengan pihak Desa Sepakung, penyusunan dan penerjemahan Booklet Trilingual ke dalam tiga bahasa, penyuntingan, pembuatan desain yang menarik, hingga publikasi Booklet Trilingual sebagai media promosi. Luaran yang diharapkan adalah berkembangnya media promosi Desa Wisata Sepakung yang kreatif, inovatif, dan efektif, sehingga dapat menarik wisatawan domestik maupun mancanegara. 
PELATIHAN KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA JEPANG-INDONESIA UNTUK SANTRI DI SEMARANG MELALUI KESADARAN LINGKUNGAN DAN KEBERSIHAN Auliawan, Althaf Gauhar; Panjaitan, Lilis Lamsehat; Fadhlurrahman, Muhammad Zaki; Tarigan, Dimas Ananta
Jurnal Bakti Humaniora Vol. 5 No. 1 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jbh.v5i1.4060

Abstract

Program pengabdian kepada masyarakat ini didasarkan pada urgensi peningkatan kemampuan komunikasi lintas budaya, kesadaran lingkungan, serta kebersihan bagi para santri di lingkungan pesantren. Sudah saatnya, santri sebagai salah satu penerus bangsa, sekarang tidak hanya memegang teguh dalil “kebersihan adalah sebagian dari iman”, namun juga bagiamana hal tersebut benar-benar dapat diimplementasikan dengan baik. Oleh karena itu, tujuan program pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kemampuan komunikasi santri dalam konteks budaya Jepang dan Indonesia, membangun kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan, dan mendorong penerapan nilai-nilai positif di pesantren. Jepang dipilih sebagai objek budaya karena negara tersebut dikenal memiliki kesadaran lingkungan yang cukup mapan. Program ini telah dilaksanakan di Pondok Pesantren Madinah Munawwarah, Banyumanik, Semarang dan telah menghadirkan native speaker dari Jepang melalui beberapa metode pelatihan, yaitu sesi komunikasi antar budaya yang memadukan pembelajaran budaya Jepang-Indonesia, diskusi kelompok tentang isu lingkungan, dan simulasi untuk menjaga kebersihan seperti pengelolaan sampah. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi lintas budaya para santri telah mengalami peningkatan, serta adanya implementasi kesadaran lingkungan dan kebersihan secara langsung. Selain itu, luaran kegiatan berupa modul poster edukasi berkelanjutan di lingkungan pesantren terkait kesadaran lingkungan dan kebersihan juga telah diciptakan. Artikel ini membahas proses pelaksanaan, hasil, serta dampak pelatihan terhadap peserta.
Evolusi Pengaruh Budaya Jepang dalam Desain dan Gaya Berpakaian di Indonesia: Kajian Sistematis Panjaitan, Lilis Lamsehat; Fatimah, Rezki
KIRYOKU Vol 9, No 2 (2025): Kiryoku: Jurnal Studi Kejepangan
Publisher : Vocational College of Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/kiryoku.v9i2.442-454

Abstract

This article aims to examine the evolution of Japanese cultural influence in design and fashion styles in Indonesia through a systematic review approach. Since the early 2000s, Japanese fashion trends have entered the Indonesian market, bringing unique and innovative design elements. This study aims to explore how these Japanese cultural elements are adapted and integrated into the local context, as well as their impact on the cultural identity of Indonesian society. Through an analysis of existing literature, it was found that fashion design students have begun to adopt Japanese cultural elements in their works and the adaptation of Japanese culture in contemporary fashion encompasses profound values. Additionally, the collaboration between batik motifs and kimono demonstrates the potential for innovation in fashion design, while social media plays a crucial role in disseminating these trends among the youth. Despite the numerous studies conducted, there remains a gap in systematic reviews regarding the evolution of Japanese cultural influence. Therefore, this article is expected to contribute new insights into the interaction between Japanese and Indonesian cultures in the context of fashion, as well as its implications for the creative industry and local cultural identity. 
Fenomena Kuliner Jepang di Indonesia: Antara Tren, Budaya, dan Adaptasi Fatimah, Rezki; Panjaitan, Lilis Lamsehat
KIRYOKU Vol 9, No 2 (2025): Kiryoku: Jurnal Studi Kejepangan
Publisher : Vocational College of Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/kiryoku.v9i2.396-409

Abstract

Japanese cuisine has emerged as one of the most rapidly growing food trends in Indonesia over the past decade. This article explores the phenomenon of Japanese cuisine in Indonesia, focusing on trends, cultural influences, and local adaptations. Through a comprehensive analysis of literature and previous research, this study identifies gaps in existing research and offers novel insights into how Japanese cuisine has been adapted to fit the local context. The methodology employed includes qualitative analysis of data gathered from various sources, including academic articles, related books and research reports. The results of this study indicate that Japanese cuisine is not only embraced but also uniquely adapted by Indonesian society. It reflects a complex interplay between global culinary trends and local cultural identities. Thus, it can be concluded that the acceptance and adaptation of Japanese cuisine by Indonesian society reflect a dynamic process of acculturation, in which global culinary elements are reinterpreted to align with local tastes and cultural values. This highlights that cuisine is not merely a means of consumption, but also a medium of cultural interaction that expresses the identity and creativity of local communities in responding to global influences.