Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Ishlah: Jurnal Ilmu Ushuluddin, Adab dan Dakwah

Gerakan Perempuan di Jawa (1912-1941) Sujati, Budi; Ilfa Harfiatul Haq
Ishlah: Jurnal Ilmu Ushuluddin, Adab dan Dakwah Vol. 2 No. 1 (2020): Juni
Publisher : Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Kerinci

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/ishlah.v2i1.10

Abstract

Permasalahan Gender di Indonesia dapat dilihat dari aspek ruang dan waktu atas dasar kultur yang berlaku di berbagai tempat dan dalam waktu tertentu. Pada masa itu, kultur budaya Jawa khususnya menempatkan kaum perempuan sebagai kaum yang memiliki hak-hak sosial yang lebih sempit dibandingkan dengan kaum laki-laki di tengah kondisi penjajahan Belanda. Penelitian ini bertujuan untuk melacak jejak langkah gerakan perempuan di Jawa pada masa Pergerakan Nasional. Penelitian ini menggunakan Metode Penelitian Sejarah yang melalui tahapan: Heuristik, Kritik, Interpretasi, dan Historiografi. Gerakan Perempuan mulai melakukan perjuangannya dengan mendirikan sekolah-sekolah, lalu disertai dengan pendirian organisasi-organisasi dan pada perkembangannya menyelenggarakan kongres-kongres. Melalui sarana pendidikan tentunya akan menghasilkan perempuan-perempuan terdidik yang nantinya akan dapat memperjuangkan haknya dengan menuangkan gagasan dan pemikiran, baik secara lisan maupun tulisan.
Tradisi Budaya Masyarakat Islam di Tatar Sunda (Jawa Barat) Sujati, Budi
Ishlah: Jurnal Ilmu Ushuluddin, Adab dan Dakwah Vol. 1 No. 1 (2019): Juni
Publisher : Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Kerinci

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/ishlah.v1i1.29

Abstract

Di era globalisasi ini arus perubahan budaya lintas negara sangat cepat terjadi. Di satu sisi sangat mengkhawatirkan dan satu sisi lain menggembirakan. Kekhawatiran tersebut dirasakan karena perubahan budaya bersifat Trans-Nasional akan mengubah struktur identitas budaya-budaya lokal yang sudah mapan digantikan dengan budaya yang lebih bersifat radikal, tanpa kompromi. Menggembirakannya adalah budaya lokal yang dapat bertahan dari hembusan badai yang menghadang dengan sangat kencang akan menjadi model dan contoh dari bangsa-bangsa lain untuk dapat belajar dari budaya kita. Tulisan ini akan menjelaskan bagaimana sebuah budaya lokal di Tatar Sunda (Jawa Barat) mampu berakulturasi dengan agama Islam yang dianut oleh masyarakat Sunda sebagai agama mayoritas menjadikan agama Islam dijalankan dalam aspek kehidupan berbaur dengan budaya setempat dengan mengakar kuat bahwa Islam adalah Sunda dan Sunda adalah Islam. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metodologi kualitatif. Digunakannya metode ini agar mudah menjelaskan (to eksplanation) suatu fenomena yang terjadi di masyarakat Tatar Sunda (Jawa Barat) dengan menggunakan kajian budaya dengan tahap heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi.