Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Faktor-faktor yang memengaruhi perilaku bullying pada anak usia sekolah: A systematic literature review Eni, Rosmi; Rinancy, Hariet; Siagian, Siti Hotna
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 19 No. 3 (2025): Volume 19 Nomor 3
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v19i3.816

Abstract

Background: Bullying is violent behavior carried out by individuals or groups on an ongoing basis against someone who is considered weak or helpless, either physically or psychologically. At school age children are at an essential stage in life, where children have a very large desire to face new things and will be easily influenced by the environment. Purpose: To determine the factors that influence bullying behavior in school-age children. Method: Systematic literature review research sourced from database sources, namely Google Scholar, Pubmed, and Science Direct. The keywords used are bullying, factors, and school children. 149 literatures were obtained, then for the assessment of the quality of the literature using the PRISMA method and 9 literatures were selected that met the inclusion criteria. Results: Of the 9 literatures examined regarding the factors that cause bullying in school-age children, all literatures stated that the most dominant factors causing bullying are family factors, peer influence and school environment. 5 of the literatures stated that the most dominant bullying factors in children are unpleasant experiences and social media influence, while 3 literatures stated that the bullying factors are personality and high self-esteem and substance use. Conclusion: Factors that influence bullying behavior in school-age children are family factors, children's bad experiences (bad experiences in childhood), peer or school factors, social media, and exposure to addictive substances. Therefore, appropriate intervention is needed to address these causal factors, so that the prevalence of bullying behavior in school-age children can decrease.   Keywords: Bullying; School-Age Children; Violence.   Pendahuluan: Bullying adalah perilaku kekerasan yang dilakukan oleh individu atau kelompok secara terus-menerus terhadap seseorang yang dianggap lemah atau tidak berdaya dapat dilakukan secara fisik maupun psikologis. Pada usia sekolah anak berada pada tahapan esensial dalam kehidupan, dimana anak memiliki angan yang sangat besar untuk menghadapi hal baru dan akan mudah terpengaruh oleh lingkungan. Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi perilaku bullying pada anak usia sekolah. Metode: Penelitian systematic literature review berasal dari sumber database yaitu Google Scholar, Pubmed, dan Sciencedirect. Kata kunci yang digunakan adalah bullying, factor, dan anak sekolah. Didapatkan 149 literatur, kemudian untuk penilaian kualitas literatur menggunakan metode PRISMA dan terpilih 9 literatur yang sesuai dengan kriteria inklusi. Hasil: Dari 9 literatur yang diteliti, semua literatur menyatakan bahwa faktor yang paling dominan yang menyebabkan terjadinya bullying adalah faktor keluarga, pengaruh teman sebaya, dan lingkungan sekolah. 5 diantara literatur menyatakan, faktor bullying yang paling dominan pada anak adalah pengalaman yang tidak menyenangkan dan pengaruh media social. Sementara 3 literatur menyatakan, faktor bullying adalah kepribadian dan harga diri yang tinggi serta penggunaan zat adiktif. Simpulan: Faktor yang memengaruhi perilaku bullying pada anak usia sekolah adalah faktor keluarga, adverse children experience (pengalaman buruk di masa kecil), peer group atau faktor sekolah, media social, dan paparan zat adiktif. Oleh karena itu, perlunya intervensi yang tepat untuk mengatasi faktor penyebab tersebut, agar prevalensi perilaku bullying pada anak usia sekolah dapat menurun.   Kata Kunci: Anak Usia Sekolah; Bullying; Kekerasan.
Pemberian Pendidikan Kesehatan kepada Masyarakat dalam upaya menerapkan PHBS dilingkungan Desa Pulau Tinggi Kecamatan Kampar Tahun 2023 Siagian, Siti Hotna; Kusumayanti, Erma
Journal of Social and Community Service Vol. 3 No. 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Faculty of Engineering University of Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jestmc.v3i1.159

Abstract

Pendidikan kesehatan memainkan peran vital dalam meningkatkan Praktek Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di masyarakat, khususnya di pedesaan Indonesia. Studi ini menggambarkan keberhasilan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat di Desa Pulau Tinggi, Kecamatan Kampar, dalam meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang PHBS. Metode pengabdian melibatkan penyuluhan menggunakan ceramah, tanya jawab, serta bahan visual seperti leaflet dan poster. Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman masyarakat terhadap 10 indikator PHBS, yang kritis untuk meningkatkan kesehatan rumah tangga dan mencegah penyakit berbasis lingkungan. Namun, tantangan yang dihadapi termasuk norma sosial, akses terhadap infrastruktur sanitasi, dan kebutuhan akan pendekatan yang sensitif terhadap budaya lokal. Evaluasi jangka panjang dan penelitian lanjutan diperlukan untuk memperkuat keberlanjutan perubahan perilaku dan memastikan efektivitas strategi PHBS di komunitas pedesaan. Hasil studi ini memberikan wawasan yang penting untuk mengembangkan program PHBS yang lebih efektif dan berkelanjutan di Indonesia.
Hubungan Konsep Diri dan Sikap Remaja Putri Terhadap Perubahan Fisik pada Masa Pubertas di SMPN 13 Mandau Siagian, Siti Hotna
Indonesian Research Journal on Education Vol. 4 No. 2 (2024): irje 2024
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v4i2.488

Abstract

Penelitian ini mengkaji hubungan antara konsep diri dan sikap terhadap perubahan fisik selama pubertas pada 42 siswi kelas VIII SMPN 13, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis tahun 2024, dengan pendekatan Deskriptif Korelatif dan metode Cross Sectional. Data yang dikumpulkan melalui wawancara berbasis kuesioner menunjukkan bahwa 73,81% peserta memiliki konsep diri yang positif, yang signifikan berkorelasi dengan sikap positif (54,76%) terhadap perubahan fisik. Analisis Chi-square mengkonfirmasi hubungan yang kuat (p = 0,002) antara konsep diri yang positif dan sikap yang positif, menunjukkan bahwa remaja dengan konsep diri yang positif memiliki kemungkinan 9,450 kali lebih besar untuk menunjukkan sikap yang mendukung terhadap perubahan fisik dibandingkan dengan mereka yang memiliki konsep diri negatif. Temuan ini menegaskan peran penting konsep diri dalam membentuk sikap siswi remaja terhadap perubahan selama masa pubertas, dan menekankan perlunya intervensi yang mendorong persepsi diri yang positif untuk mendukung adaptasi yang sehat dan kesejahteraan psikologis selama tahap perkembangan ini.