Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KEISTIMEWAAN MORFOLOGI UNTA PERSPEKTIF AL-QUR’AN DAN SAINS Syahidah, Ariny; Efendi, Efendi; Faizin, Faizin; syahidah, arinysyahidah
Wahana Islamika Vol 11 No 1 (2025): Wahana Islamika: Jurnal Studi Keislaman
Publisher : STAI Syubbanul Wathon Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61136/pfm0bk24

Abstract

Allah, the Almighty Creator who bears the name Al-Qadir (The Omnipotent), holds absolute power over all His creations. Nothing is worthless or in vain in His eyes. In Surah Al-Ghashiyah verse 17, Allah points to the camel as an object worthy of deep observation and reflection: "Do they not look at the camels—how they are created?" The camel is a creature full of uniqueness and remarkable features in its creation, offering numerous benefits to human life. Through a thorough exploration of various sources, it is evident that the purpose behind these wonders is for them to become subjects of contemplation and insight for certain people. Allah refers to this as a reminder for those who possess intellect and reasoning. The Qur’an repeatedly emphasizes that everything Allah has created is a sign, a manifestation of His greatness, and a reminder.
Kisah Nabi Adam Dalam Tafsir Al-Maraghi (Ditinjau Dari Hermeneutika Hans Georg Gadamer) Maksum, Hidayatul Hayati; Syahidah, Ariny; Fadhillah, Mufida Afiya Nur
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisi kisah Nabi Adam dalam Tafsir al-Maraghi menggunakan pendekatan hermeneutik Hans Georg Gadamer. hermeneutika hans Georg Gadamer menekankan pentingnya sejarah dan tradisi dalam memahami sebuah teks. Dengan menggunakan pendekatan ini, penelitian ini akan mengungkapkan bagaimana kisah Nabi Adam di pahami dan ditafsirkan oleh Al-Maraghi dan bagaimana konteks sejarah dan budaya mempengaruhi penafsiran tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan teknik analisis teks. Sumber data utama adalah tafsir al-Maraghi, sedangkan data sekunder adalah literatur yang berkaitan dengan hermeneutika Gadamer dan tafsir al-Qur’an. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa Nabi Adam bukanlah jenis makhluk yang pertama yang ada dibumi, jauh sebelum Nabi Adam diciptakan sudah ada makhluk lainnya yang ada di bumi namun mereka telah musnah dan Nabi Adam diciptakan sebagai pengganti mereka. Mengenai pohon yang banyak di perdebatkan oleh manusia hanya Allah yang tahu akan kebenarannya, dan kita sebagai umat Islam wajib meyakini tanpa harus mengetahui kebenaranya. Mengebai penciptaan Hawa dari tulang rusuk Adam, al-Maraghi mengatakan bahwa itu merupakan tamsil (perumpamaan) yang di kaitkan dengan tabiat wanita, mengenai beberapa kaliamat yang diterima Nabi Adam dari Allah, al-Maraghi meneybutkan bahwa kalimat itu terdapat dalam firman Allah QS. Al-Araf [7] ayat 23. Dari penafsiran tersebut dapat disimpulkan bahwa al-Maraghi memaknai kisah Nabi Adam tidak hanya sebagai narasi sejarah, namun juga sebagai pelajaran moral dan spiritual yang relevan bagi umat Islam saat ini.Pendekatan Gadamer membantu mengungkap lapisan makna dalam tafsir dan juga menunjukkan bagaimana penafsiran al-Maraghi dipengaruhi oleh konteks zamannya.
Ad-Dakhīl dalam Tafsir Al-Khāzin (Studi Penafsiran Kisah Nabi Musa AS) Syahidah, Ariny
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i3.4735

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi serta menganalisis elemen-elemen ad-dakhīl dalam penafsiran kisah Nabi Musa AS pada Tafsir Al-Khāzin. Istilah ad-dakhīl berarti infiltrasi atau kontaminasi dalam penafsiran al-Qur’an, yang dapat mengganggu keaslian pemahaman terhadap teks suci. Oleh karena itu, kajian ini penting dilakukan agar metodologi penafsiran dapat lebih terjaga dari unsur-unsur yang tidak sahih. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis isi terhadap Tafsir Al-Khāzin. Fokus penelitian dibatasi pada episode kisah Nabi Musa, mulai dari pertemuannya dengan Nabi Syu‘aib setelah melarikan diri dari Fir‘aun hingga pertemuannya dengan Allah di Gunung Sinai. Hasil penelitian menunjukkan adanya indikasi ad-dakhīl dalam beberapa penafsiran. Pertama, pada kisah Nabi Syu‘aib yang dikatakan menangis hingga buta, ditemukan ad-dakhīl fi al-ma’ṡur yang bersumber dari hadis maudū‘. Kedua, kisah ‘Auj bin ‘Anuq mengandung ad-dakhīl fi al-ma’ṡur serta unsur Isrā’īliyyāt yang bertentangan dengan sunnah Nabi mengenai penciptaan manusia. Ketiga, pada QS. Al-A‘raf: 150 tentang permintaan Nabi Musa untuk melihat Allah, ditemukan unsur ad-dakhīl yang bersumber dari riwayat Isrā’īliyyāt dan tidak sejalan dengan naṣ al-Qur’an maupun sunnah. Temuan ini menegaskan pentingnya sikap kritis dalam menilai sumber-sumber tafsir, serta perlunya pemisahan antara penafsiran yang valid dan tidak. Penelitian ini tidak dimaksudkan untuk merendahkan karya tafsir, melainkan sebagai upaya ilmiah menjaga keotentikan penafsiran al-Qur’an. Hasilnya diharapkan memberi kontribusi dalam pengembangan metodologi tafsir yang lebih teliti serta meningkatkan kesadaran umat Islam untuk memilih rujukan yang autentik dan dapat dipertanggungjawabkan.