Populasi domba cenderung meningkat setiap tahunnya seiring dengan meningkatnya usaha pemeliharaan domba di Jawa Timur. Peningkatan populasi domba tentu saja menambah angka produksi limbah dari kegiatan pemeliharaan domba tersebut. Limbah peternakan yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan pencemaran lingkungan sekitar peternakan tersebut. Limbah dari kegiatan pemeliharaan domba berupa feses, urin dan sisa pakan. Limbah peternakan yang berupa kotoran domba sering kali tidak dimanfaatkan dengan baik padahal banyak sekali potensi yang dapat ditemukan jika dapat mengolah kotoran domba tersebut. Salah satu inovasi pemanfaatan dari kotoran domba tersebut adalah sebagai bahan pembuatan briket. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan komposisi terbaik dalam pembuatan briket dengan bahan kotoran domba serta mewujudkan rencana Laboratorium Teknologi Pakan untuk dapat mengeluarkan produk unggulan yang dapat dikomersilkan dalam jumlah terbatas. Penelitian ini menggunakan 3 perlakuan dan 5 kali ulangan antara lain perlakuan B1 (90% kotoran domba + 10% tepung kanji), perlakuan B2 (45% kotoran domba + 45% sekam padi + 10% tepung kanji), dan perlakuan B3 (25% kotoran domba + 65% sekam padi + 10% tepung kanji). Hasil penelitian menunjukkan bahwa briket dengan komposisi 90% kotoran domba + 10% tepung kanji merupakan komposisi terbaik dari perlakuan yang lain.