Gizi lebih pada remaja perlu mendapat perhatian karena dapat menimbulkan gangguan pada fungsi tubuh remaja yang cenderung berlanjut hingga dewasa dan usia lanjut. Gizi lebih pada remaja dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan antara asupan dan pengeluaran energi, riwayat pola makan tinggi kalori, serta kurangnya pengetahuan tentang gizi. Teknologi kesehatan digital berpotensi menjadi sumber pembelajaran bagi remaja dan memberikan pengaruh penting terhadap pengetahuan dan perilaku remaja. Penyuluhan gizi menggunakan media aplikasi dapat menjadi sarana untuk mengembangkan pengetahuan dan memperkuat perilaku sehat khususnya bagi remaja yang mengalami kelebihan berat badan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan, sikap, dan pola makan sebelum dan sesudah penyuluhan menggunakan media aplikasi Vitanutrihealth pada remaja kelebihan berat badan di SMA Negeri 2 Malang. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian pra eksperimen dengan rancangan one group pre test post test design . Uji statistik yang digunakan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan dan sikap remaja sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan menggunakan paired sample t-test, sedangkan pola makan remaja menggunakan uji Wilcoxon signed test. Hasil penelitian menunjukkan skor rata-rata pengetahuan remaja sebelum penyuluhan sebesar 60,53 termasuk dalam kategori cukup, setelah penyuluhan meningkat menjadi 81,32 termasuk dalam kategori baik. Rata-rata sikap remaja sebelum penyuluhan sebesar 26,84 termasuk dalam kategori sikap tidak mendukung, setelah penyuluhan meningkat menjadi 28,82 termasuk dalam kategori sikap mendukung. Rata-rata pola makan remaja sebelum penyuluhan sebesar 348,4 termasuk dalam kategori kurang beragam, setelah penyuluhan meningkat menjadi 559,7 termasuk dalam kategori pola makan beragam. Selain itu, terdapat perbedaan pengetahuan, sikap, dan pola makan antara sebelum dan sesudah penyuluhan menggunakan media aplikasi vitanutrihealth (p<0,05).