Banyak desa tertinggal di Indonesia masih mengalami keterbatasan akses listrik, yang berdampak pada sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi masyarakat. Ketimpangan ini menyebabkan masyarakat kesulitan memanfaatkan teknologi modern yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan teknologi panel surya sebagai solusi energi terbarukan guna meningkatkan akses listrik di desa tertinggal. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif partisipatif, dengan melibatkan masyarakat dalam seluruh tahapan, mulai dari identifikasi kebutuhan hingga evaluasi dampak. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan survei terhadap rumah tangga yang mengalami keterbatasan energi listrik. Implementasi mencakup pemasangan sistem panel surya skala kecil dan pelatihan teknis bagi masyarakat untuk meningkatkan pemahaman mereka dalam pemeliharaan sistem. Evaluasi dilakukan dengan mengukur efisiensi sistem panel surya, dampak ekonomi, serta tingkat kesiapan masyarakat dalam mengelola sistem energi secara mandiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah pemasangan panel surya, 85% rumah tangga kini memiliki akses listrik yang stabil, yang berdampak positif terhadap aktivitas ekonomi dan pendidikan. Selain itu, terjadi efisiensi biaya hingga 40% dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar fosil. Penerapan panel surya di desa tertinggal berkontribusi dalam meningkatkan ketahanan energi masyarakat secara berkelanjutan. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan pendukung, pelatihan berkelanjutan, serta kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan industri untuk memperluas jangkauan program ini ke lebih banyak desa tertinggal.