Abstrak: Kemandirian ekonomi pesantren merupakan tantangan sekaligus peluang dalam pengembangan potensi santri. Pesantren Asy-Syarifah Mranggen, Demak, memiliki keterbatasan dalam aspek kewirausahaan dan penguatan ekonomi produktif. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberdayakan santri melalui pelatihan produksi dan pemasaran produk laundry seperti detergen cair, pewangi, dan pelembut pakaian. Kegiatan dilaksanakan oleh tim pengabdian Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang dengan pendekatan Participatory Action Research (PAR) melalui enam tahapan: identifikasi masalah, diskusi, perencanaan, sosialisasi, implementasi, dan evaluasi. Sebanyak 22 santri dilibatkan secara aktif dalam pelatihan. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan santri dalam memproduksi serta memasarkan produk laundry secara mandiri. Berdasarkan hasil kuesioner, sebanyak 85% peserta menyatakan telah menguasai dengan baik proses pembuatan produk laundry, sementara sekitar 75% peserta memahami strategi pemasaran seperti analisis pasar dan cara menjangkau konsumen secara tepat. Capaian ini menunjukkan bahwa program pelatihan memberikan kontribusi nyata terhadap penguatan kapasitas santri dan menjadi langkah awal yang menjanjikan dalam mewujudkan kemandirian ekonomi pesantren secara berkelanjutan.Kemandirian ekonomi pesantren merupakan tantangan sekaligus peluang dalam pengembangan potensi santri. Pesantren Asy-Syarifah Mranggen, Demak, memiliki keterbatasan dalam aspek kewirausahaan dan penguatan ekonomi produktif. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberdayakan santri melalui pelatihan produksi dan pemasaran produk laundry seperti detergen cair, pewangi, dan pelembut pakaian. Kegiatan dilaksanakan oleh tim pengabdian Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang dengan pendekatan Participatory Action Research (PAR) melalui enam tahapan: identifikasi masalah, diskusi, perencanaan, sosialisasi, implementasi, dan evaluasi. Sebanyak 22 santri dilibatkan secara aktif dalam pelatihan. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan santri dalam memproduksi serta memasarkan produk laundry secara mandiri. Program ini menjadi langkah awal menuju kemandirian ekonomi pesantren secara berkelanjutan.Abstract: The economic independence of Islamic boarding schools is both a challenge and an opportunity in developing the potential of students. Asy-Syarifah Islamic Boarding School Mranggen, Demak, has limitations in terms of entrepreneurship and strengthening the productive economy. This community service activity aims to empower students through training in the production and marketing of laundry products such as liquid detergent, fragrances, and fabric softeners. The activity was carried out by the community service team of Walisongo State Islamic University Semarang using the Participatory Action Research (PAR) approach through six stages: problem identification, discussion, planning, socialization, implementation, and evaluation. A total of 22 students were actively involved in the training. The results of the activity showed an increase in the knowledge and skills of students in producing and marketing laundry products independently. Based on the results of the questionnaire, 85% of participants stated that they had mastered the process of making laundry products well, while around 75% of participants understood marketing strategies such as market analysis and how to reach consumers appropriately. This achievement shows that the training program has made a real contribution to strengthening the capacity of students and is a promising initial step in realizing the economic independence of Islamic boarding schools in a sustainable manner.