Muhammad Giri Restu Adjie
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Rancang Bangun Algoritma Konversi Bahasa Indonesia Latin Menjadi Bahasa Sasak Latin Menggunakan Metode Sequence-To-Sequence Transformers Muhammad Giri Restu Adjie; Ramaditia Dwiyansaputra; Fitri Bimantoro; Arik Aranta
Journal of Computer Science and Informatics Engineering (J-Cosine) Vol 9 No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Informatics Engineering Dept., Faculty of Engineering, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcosine.v9i1.619

Abstract

Bahasa Sasak adalah bahasa daerah yang digunakan di Nusa Tenggara Barat, yang menghadapi tantangan dalam mempertahankan penggunaannya, terutama di kalangan generasi muda, karena dominasi bahasa Indonesia di lingkungan formal. Penelitian ini mengeksplorasi tantangan-tantangan tersebut dan menyoroti pentingnya melestarikan bahasa Sasak sebagai identitas sosial dan budaya yang penting bagi masyarakat Sasak. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem penerjemah mesin untuk menerjemahkan bahasa Indonesia ke bahasa Sasak dengan menggunakan metode Sequence-to-Sequence Transformer. Dengan menggunakan model Transformer dengan arsitektur berbasis encoder-decoder, penelitian ini menerjemahkan teks bahasa Indonesia ke bahasa Sasak, dengan memanfaatkan metode Rule-Based untuk preprocessing dataset. Dataset yang digunakan terdiri dari lebih dari 85.290 baris pasangan teks bahasa Indonesia-Sasak, yang dibagi menjadi set training, validasi dan testing. Pelatihan yang dilakukan oleh model ini mencapai hasil akhir akurasi setelah 30 epoch sebesar 0.99 dan akurasi validasi sebesar 0.98 serta dengan skor 6.075 dalam evaluasi Bilingual Evaluation Understudy (BLEU). Hal ini menunjukkan kemampuan model yang kuat untuk menghasilkan terjemahan yang akurat, meskipun bahasa Sasak adalah bahasa yang kompleks. Penelitian ini tidak hanya untuk melestarikan bahasa Sasak tetapi juga membuka jalan baru bagi para peneliti di masa depan dalam pemrosesan dan pelestarian bahasa, terutama untuk bahasa yang memiliki sumber daya yang lebih sedikit seperti bahasa Sasak.