Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

MAKNA DAN FUNGSI REJUNGAN SUKU BESEMAH DI KECAMATAN TANJUNG SAKTI PUMU Melisa Wulandari; Arni wijaya; Ike Tri Pebrianti
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 2 No. 3 (2025): JUNI-JULI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu (1) bagaimanakah makna sastra lisan rejungan di Kecamatan Tanjung Sakti PUMU? dan (2) bagaimanakah fungsi sastra lisan rejungan di Kecamatan Tanjung Sakti PUMU. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mendeskripsikan makna sastra lisan rejungan di Kecamatan Tanjung Sakti PUMU dan (2) untuk mendeskripsikan fungsi sastra lisan rejungan di Kecamatan Tanjung Sakti PUMU. Data dan sumber data menggunakan data primer yaitu data asli yang diperoleh dari informan-informan yang merupakan penduduk asli di Kecamatan Tanjung Sakti PUMU. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Dari hasil analisis data dapat disimpulkan dari 20 (dua puluh) syair rejungan yang terkumpul ditemukan kutipan syair rejungan yang memiliki makna yang terdiri dari 7 makna leksikal, 6 makna referensial, 2 makna nonreferensial, 3 makna pribahasa, 18 makna denotatif, 26 makna konotatif, dan 9 makna asosiatif. Sedangkan dalam fungsi sastra lisan terdapat 9 fungsi sastra lisan sebagai hiburan, 5 fungsi sastra lisan sebagai menyimpan puitika kosakata yang kaya, 15 fungsi sastra lisan sebagai sarana pendidikan, 11 fungsi sastra lisan sebagai ajang nostalgia bagi masyarakat yang dikampung mengingat ikatan berkampung dan bersuku. Jadi, dari 20 syair rejungan terdapat 26 kutipan syair rejungan yang memiliki makna yang didominasi oleh makna konotatif, 15 fungsi sastra lisan yang didominasi oleh sastra lisan sebagai pendidikan karena syair rejungan memberikan ilmu kepada penikmat rejungan.
Penerapan Strategi Pembelajaran Kreatif Produktif Dalam Menulis Paragraph Deskripsi Kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Pagaralam Tahun Ajaran 20242025 Wulandari Wulandari; Arni wijaya; Yuyun Setiawan Putra
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 2 No. 3 (2025): JUNI-JULI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitan ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis paragraf deskripsi siswa kelas VIII.3 SMP Muhammadiyah kota Pagaralam tahun Pelajaran 20242025. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 31orang siswa. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes dan observasi. Hasil tes menunjukkan bahawa kemampuan menulis paragraf deskripsi dikatagorikan berhasil dengan nilai 80. Dengan rincian sebagai berikut, 6 orang siswa dikategorikan sangat baik dengan nilai 90, 18 siswa dikategorikan baik dengan nilai 8085, 7 orang siswa dikategorikan cukup dengan nilai 70. Hasil observasi yaitu peneliti mendapatkan nilai 4,33 nilai tersebut dikatagorikan baik. Dapat disimpulkan bahwa peneliti dalam menerapkan strategi pembelajaran kreatif produktif dalam menulis paragraf deskripsi kelas VIII SMP Muhammadiyah dikatagorikan berhasil
NILAI ESTETIKA DALAM NOVEL 3726 MDPL KARYA NURWINA SARI Elpi Eksinta Murnika; Hikma Tansilo; Arni Wijaya
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 2 No. 3 (2025): JUNI-JULI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumusan masalah dalam penelitian yaitu “Bagaimanakah nilai estetika dalam novel 3726 MDPL karya Nurwina Sari. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan nilai estetika dalam novel 3726 MDPL karya Nurwina Sari. Data dalam penelitian ini adalah nilai estetika yang terdapat dalam novel 3726 MDPL karya Nurwina Sari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Pendekatan penelitian ini adalah nilai estetika pertentangan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik membaca dengan cermat dan teknik catat. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis isi. Hasil pembahasannya terdapat 11 komponen nilai estetika yaitu : (1) Nilai estetika kecocokan, (2) Nilai estetika kesesuaian, (3) Nilai estetika keselarasan, (4) Nilai estetika kepatutan, (5) Nilai estetika kepantasan, (6) Nilai estetika kesopanan, (7) Nilai estetika keanehan, (8) Nilai estetika kelainan, (9) Nilai estetika kebaruan, (10) Nilai estetika keberontakan, (11) Nilai estetika kemenyimpangan.
Analisis Deiksis dalam Dialog Film Dua Hati Biru Karya Gina S. Noer Berdasarkan Kajian Pragmatik Fika Anggita; Pepes Redi Juliansyah; Arni Wijaya
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 11 No. 3 (2025)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v11i3.6005

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan jenis serta bentuk deiksis yang terdapat dalam dialog film Dua Hati Biru karya Gina S. Noer berdasarkan perspektif pragmatik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik observasi dan pencatatan, serta dokumentasi dialog dalam film tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa film ini mengandung dua jenis deiksis, yaitu deiksis eksofora dan endofora. Deiksis eksofora mencakup deiksis persona, deiksis temporal, deiksis lokatif, dan deiksis sosial, sedangkan deiksis endofora terdiri atas deiksis anafora dan deiksis katafora. Hasil penelitian menunjukkan 65 data deiksis yang terbagi menjadi 33 deiksis persona, 8 deiksis waktu, 9 deiksis tempat, 12 deiksis sosial, dan 3 deiksis endofora. Penggunaan deiksis dalam dialog film tidak hanya mencerminkan hubungan antar tokoh, penanda waktu, dan lokasi melalui penggunaan kata ganti seperti “aku”, “kamu,” “di sini”, dan “sekarang”. Selain itu, ditemukan pula bahwa deiksis sosial digunakan untuk menunjukkan tingkat keakraban dan status sosial antar tokoh, semetara deiksis anafora dan katafora berfungsi menghubungkan antar bagian tuturan secara kohesif. Dengan demikian, penelitian ini menunjukkan bahwa unsur pragmatik khususnya deiksis memiliki peran penting dalam mengungkapkan makna tuturan dan konteks berkomunikasi dalam film.
REPRESENTASI PEREMPUAN DALAM FILM “JUST MOM” KARYA JEIHAN ANGGA DAN HANUNG BRAMANTYO (KAJIAN SEMIOTIKA ROLAND BARTHES) Mutiara Salsabila, Mutiara Salsabila; Irma Aristya Sendy; Arni Wijaya
Jurnal Pendidikan Pemuda Nusantara Vol. 7 No. 1 (2025): Edisi Maret 2025
Publisher : STKIPM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56335/jppn.v7i1.216

Abstract

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah representasi perempuan dalam film “Just Mom” karya Jeihan Angga dan Hanung Bramantyo menggunakan kajian teori semiotika Roland Barthes. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Representasi Perempuan dalam Film “Just Mom” karya Jeihan Angga dan Hanung Bramantyo dengan kajian semiotika Roland Barthes. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa teknik sadap dan teknik catat. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah film “Just Mom” karya Jeihan Angga dan Hanung Bramantyo yang dirilis tahun 2021 dan berdurasi 1 jam 28 menit. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa film “Just Mom” menggambarkan berbagai peran dan representasi perempuan dengan variasi karakter. Pada karakter Siti, ditemukan 22 representasi yang memperlihatkan sosok ibu tunggal yang penyayang, penyabar, sederhana, dan berhati lembut. Murni, sebagai ODGJ dengan 9 representasi, digambarkan sebagai wanita dengan trauma mendalam dan emosi yang tidak stabil. Pratiwi, dalam 8 representasi, muncul sebagai ibu dan istri pekerja keras namun rapuh. Karakter Sum, dengan 3 representasi, digambarkan sebagai wanita single yang tampil modis dan terbuka dalam menyatakan ketidaksukaannya. Karakter Sri memiliki 2 representasi yang menunjukkan sosok bidan senior yang ceria dan bersemangat membantu. Terakhir, Danti dengan 3 representasi, digambarkan sebagai wanita single yang sopan, peduli, dan bekerja di kantor. Representasi ini menyoroti kompleksitas dan keberagaman peran perempuan dalam film “Just Mom”.