Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perbedaan antara Model Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) dan Model Discovery Learning (DL) terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Zat Aditif di SMP Negeri 2 Samarinda Pratia, Intan Eti; Masruhim, Muhammad Amir; Hartati, Yuli
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI) Vol. 5 No. 3 (2025): Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI), 2025 (3)
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/jppi.v5i3.1680

Abstract

Berpikir kritis ialah salah satu kemampuan yang wajib dimiliki siswa dalam menghadapi tantangan abad ke-21. Kemampuan ini membantu siswa untuk berpikir secara logis, serta mampu mengevaluasi berbagai informasi yang mereka terima, khususnya di era digital. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan perbedaan antara model Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) dan model Discovery Learning pada kemampuan berpikir kritis siswa pada materi aditif dengan metode penelitian kuantitatif. Populasi penelitian yakni semua siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Samarinda yang terdiri dari sebelas kelas. Penentuan dilaksanakan dengan teknik cluster random sampling yang tersusun dari dua kelas yakni kelas eksperimen 1 memakai model Discovery learning (DL) dan kelas eksperimen 2 memakai model Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL). Desain penelitian ini memakai post-test only group design. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah instrument tes berupa soal uraian (essay) dengan menggunakan 6 indikator berdasarkan Fisher meliputi mengidentifikasi masalah, menyusun alternatif pemecahan masalah, mengumpulkan infomasi relevan, mengungkapkan pendapat, membuat kesimpulan, mengevaluasi argumen. Data dianalisis dengan memakai uji Independent Sample T-test. Hasil analisis menunjukkan jika siswa pada kelas yang menerapkan Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) (69,27) mempunyai rata-rata kemampuan berpikir kritis yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa pada kelas Discovery Learning (59,90). Aktivitas guru dan siswa menunjukkan bahwa tingkat keterlibatan dalam pembelajaran Discovery learning mencapai 93% dan tingkat keterlibatan dalam pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) mencapai 97%. Dengan demikian, terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis antara model Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) dengan model Discovery Learning (DL).
PENENTUAN KANDUNGAN TOTAL FENOLAT DAN FLAVANOID SEBAGAI ANTIOKSIDAN DAN ANTIBAKTERI EKSTRAK METANOL DAUN SUNGKAI (PERONEMA CANESCENS JACK) Pratia, Intan Eti; Wahyuni, Laras Resti; Carunisa, Chofifah; Nurfitriani, Ditalia; Husna, Ariza Rafidah; Puspita Devi, Shella Febriandika; Erika, Farah
CHEDS: Journal of Chemistry, Education, and Science Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/cheds.v8i1.9028

Abstract

Kalimantan merupakan pulau yang terkenal dengan keanekaragaman hayatinya. Daun sungkai merupakan salah satu kekayaan hayati yang terdapat di Pulau Kalimantan. Daun sungkai kaya akan potensi aktivitas antioksidan dan antibakteri. Hal ini disebabkan tingginya kandungan senyawa fenolik dan flavonoid pada daun sungkai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar total fenolik dan flavonoid pada ekstrak daun sungkai. Sampel diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol. Penentuan kandungan total fenolik ekstrak menggunakan alat pembanding asam galat dengan berbagai konsentrasi. Penentuan kadar flavonoid total dilakukan dengan menggunakan komparator kuarsetin. Nilai serapan diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Kemudian nilai serapannya dimasukkan ke dalam persamaan regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan kandungan total fenolik pada ekstrak daun sungkai sebesar 5,461 mg/L dan kandungan total flavonoid sebesar 17,359 mg/L.