Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

THE ROLE OF COMPETENCE, ORGANIZATIONAL CULTURE, AND TAUHID IN WORK MOTIVATION WITHIN CONSULTING MSMES IN PEKANBARU CITY Amiruddin Siregar; Sri Indrastuti; Hamdi Agustin; Sufian Hamim
Multidiciplinary Output Research For Actual and International Issue (MORFAI) Vol. 5 No. 2 (2025): Multidiciplinary Output Research For Actual and International Issue
Publisher : RADJA PUBLIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/morfai.v5i2.2838

Abstract

This study explores the role of competence, organizational culture, and tauhid in shaping work motivation among employees of consulting Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) in Pekanbaru City. Using a qualitative literature review approach, this article synthesizes findings from recent empirical and theoretical studies to provide a comprehensive understanding of how these three factors interact to influence employee motivation. The review highlights that competence, encompassing knowledge, skills, and abilities, is a fundamental driver of motivation, enabling employees to perform their tasks effectively and with confidence. Organizational culture, characterized by shared values, norms, and practices, creates an environment that can either foster or hinder motivation depending on its alignment with employee expectations and organizational goals. Tauhid, representing the integration of Islamic monotheistic values, is identified as a unique motivational factor within the context of Indonesian MSMEs, promoting a sense of purpose, ethical conduct, and spiritual fulfillment at work. The synthesis reveals that the interplay between competence, organizational culture, and tauhid not only enhances intrinsic motivation but also contributes to sustained organizational performance and employee well-being. The study concludes that a holistic approach, which integrates professional competence, supportive organizational culture, and spiritual values, is essential for fostering high work motivation in consulting MSMEs. Recommendations for future research include empirical investigations into the practical implementation of tauhid in organizational settings and its measurable impact on motivation and performance.
Teori Akad Murabaha pada Bank Syariah Agustin, Hamdi; Setiawan, Rahmat; Hazwari Hasan; Amiruddin Siregar
Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 10 No 4 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jms.v10i4.27560

Abstract

Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merumuskan dan menemukan sebuah teori akad Murabaha dalam konteks perbankan syariah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan mengandalkan data sekunder yang diperoleh dari berbagai dokumen seperti Al-Qur’an, Hadis, artikel jurnal ilmiah, dan literatur lain yang relevan. Sumber-sumber tersebut digunakan sebagai referensi utama dalam merumuskan teori akad Murabahah. Pengumpulan data dilakukan melalui metode dokumentasi, yaitu proses pengumpulan, pencatatan, dan penelaahan terhadap data sekunder guna menemukan dasar-dasar konseptual teori akad Murabahah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teori akad Murabaha dalam bank syariah dapat dikonstruksikan berdasarkan aqidah dan akhlak Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam, serta ikhtiar yang dilakukan secara sistematis. Teori ini digambarkan menyerupai sebuah bangunan. Fondasi terdiri dari aqidah yang berlandaskan Al-Qur’an dan Hadis, serta pengamalan sifat-sifat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam, yaitu shidiq (jujur), fathonah (cerdas), amanah (dapat dipercaya), dan tabligh (menyampaikan kebenaran). Setelah fondasi terbentuk dengan kuat, maka dilanjutkan dengan ikhtiar, yang meliputi peningkatan edukasi dan pemahaman terhadap akad Murabaha, penerapan dan kepatuhan yang konsisten terhadap fatwa DSN-MUI, penyusunan dan pelaksanaan Standard Operating Procedure (SOP) transaksi Murabahah, serta pengawasan syariah yang lebih intensif dan berkelanjutan oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS). Jika seluruh elemen tersebut dilaksanakan dengan benar, maka penerapan akad Murabaha di bank syariah tidak hanya akan sesuai dengan fatwa DSN-MUI, tetapi juga akan mencerminkan praktik perbankan syariah yang berkelanjutan dan mendapatkan ridha Allah Ta’ala. Kata kunci: Murabaha, akidah, bank syariah, teori