Temuan ini dilatarbelakangi oleh peran strategis bankdidalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui fungsi intermediasi keuangan, di mana profitabilitas menjadi indikator utama kinerja operasional. Namun, fluktuasi rasio Return on Assets (ROA) serta juga perbedaan temuan temuansebelumnya menunjukkan bahwasanya pengaruh kepemilikan manajerial serta juga ukuran perusahaan akan profitabilitastidaklah selalu konsisten. Temuan ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemilikan manajerial serta juga ukuran perusahaan akan profitabilitas, dengan manajemen laba sebagai variable mediasi pada perusahaan perbankanyang juga tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2019–2023. Metode yang juga dipergunakan berupa pendekatan kuantitatif berbasis data sekunder dari 29 perusahaan perbankan dengan 145 observasi panel, dianalisis mempergunakan SEM-PLS dengan WarpPLS 8.0. Hasil temuan menunjukkan kepemilikan manajerial berpengaruh negatif signifikan akan ROA dengan koefisien jalur -0,26 serta juga p 0,001, sedangkan ukuran perusahaan secara langsungtidaklah signifikan (koefisien 0,09, p 0,09), namun berpengaruh positif signifikan akan manajemen laba (koefisien 0,36, p 0,001), yang juga kemudian memediasi peningkatan profitabilitas melalui jalur tidaklah langsung (koefisien 0,09, p 0,09). Manajemen laba memiliki pengaruh positif signifikan akan ROA (koefisien 0,34, p 0,001), menegaskan peran pentingnya sebagai mediator. Model SEM-PLS dinyatakan valid serta juga reliabel, dengan Tenenhaus GoF 0,559 serta juga indikator multikolinearitas ideal (AVIF 1,691; AFVIF 1,470). Temuan ini menekankan pentingnya praktik manajemen laba serta juga pengawasan internaldidalam meningkatkan profitabilitas, terutama pada perusahaan besar, serta memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan strategi manajerial serta juga tata kelola perbankan.