Herniasi Nukleus Pulposus (HNP) merupakan salah satu penyebab utama nyeri pinggang yang sering dijumpai pada populasi usia produktif, khususnya antara 30 hingga 50 tahun, dengan puncak kejadian pada usia 40–45 tahun. Kondisi ini terjadi akibat penonjolan nucleus pulposus melalui annulus fibrosus discus intervertebralis, yang dapat menekan saraf dan menimbulkan nyeri. Pemeriksaan MRI menjadi modalitas utama dalam mendiagnosis HNP karena kemampuannya dalam menampilkan jaringan lunak secara detail, terutama dengan teknik fat suppression yang berfungsi untuk menekan sinyal lemak agar visualisasi struktur anatomi menjadi lebih jelas. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kualitas citra antara sekuen T2 TSE Fat Saturation mode weak dan strong pada MRI lumbal pasien HNP. Menggunakan pendekatan kuantitatif terhadap 10 pasien di RS SMC Telogorejo Semarang, penilaian dilakukan oleh dua dokter spesialis radiologi melalui metode visual grading analysis. Hasil uji Wilcoxon Signed Test menunjukkan bahwa T2 Fat Sat mode strong memberikan kualitas citra yang lebih baik secara signifikan pada struktur discus intervertebralis, medulla spinalis, CSF, spinal cord dengan nilai p < 0,05 yang menunjukan terdapat perbedaan yang signifikan. Sedangkan pada corpus vertebrae, ligamentum flafum dan ligamentum posterior tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Dengan mean rank lebih tinggi pada mode strong (17,69) dibandingkan weak (15,50) dan nilai p < 0,001 secara keseluruhan, disimpulkan bahwa sekuen T2 Fat Sat mode strong lebih efektif dalam menghasilkan informasi anatomi yang optimal pada pemeriksaan MRI lumbal kasus Hernia Nukleus Pulposus.