Pratama, Fransiskus Asisi Satria Rudi
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGHAYATAN TEPO SELIRO DALAM BUDAYA JAWA DI INDONESIA SEBAGAI SUMBANGSIH BAGI DUNIA MASA KINI UNTUK MEMBANGUN PERSAUDARAAN UNIVERSAL: Uraian Deskriptif-Kritis Terhadap Situasi Dunia Masa Kini dalam Perspektif Budaya Jawa sebagai Usaha untuk Membangun Persaudaraan Universal Pratama, Fransiskus Asisi Satria Rudi; Stanislaus, Surip; Antono, Yustinus Slamet
LOGOS Vol. 21 No. 1 (2024): Januari 2024
Publisher : UNIKA Santo Thomas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/logos.v21i1.3421

Abstract

Dunia zaman sekarang sedang mengalami krisis moralitas. Dampak buruk dari krisis moralitas menimbulkan masalah sosial, seperti kesenjangan dan ketidakadilan sosial. Secara kongkrit, masalah sosial ini tampak dalam adanya sikap-sikap manusia untuk memanipulasi nilai luhur kehidupan, eksploitasi sosial serta lumpuhnya relasi sosial, semakin lama manusia jatuh pada sikap individulisme. Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki martabat, hak dan kewajiban yang sama untuk mengembangkan hidup bersama. Salah satu usaha untuk, membangun hidup bersama adalah menerapkan Tepo Seliro. Melalui penerapan Tepo Seliro, Setiap orang diajak untuk membangun dunia masa kini dalam persaudaraan universal. Hal ini dapat diwujudkan melalui sikap keluar dan diri sendiri, menumbuhkan kasih yang terbuka, melampaui kepentingan dan status sosial serta menciptakan kebaikan bersama. Melalui sikap-sikap seperti itu, maka semua manusia dapat bekerja sama untuk mengembangkan hidup bersama secara adil dan bermartabat.
PENGHAYATAN TEPO SELIRO DALAM BUDAYA JAWA DI INDONESIA SEBAGAI SUMBANGSIH BAGI DUNIA MASA KINI UNTUK MEMBANGUN PERSAUDARAAN UNIVERSAL: Uraian Deskriptif-Kritis Terhadap Situasi Dunia Masa Kini dalam Perspektif Budaya Jawa sebagai Usaha untuk Membangun Persaudaraan Universal Pratama, Fransiskus Asisi Satria Rudi; Stanislaus, Surip; Antono, Yustinus Slamet
LOGOS Vol. 21 No. 1 (2024): Januari 2024
Publisher : UNIKA Santo Thomas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/logos.v21i1.3421

Abstract

Dunia zaman sekarang sedang mengalami krisis moralitas. Dampak buruk dari krisis moralitas menimbulkan masalah sosial, seperti kesenjangan dan ketidakadilan sosial. Secara kongkrit, masalah sosial ini tampak dalam adanya sikap-sikap manusia untuk memanipulasi nilai luhur kehidupan, eksploitasi sosial serta lumpuhnya relasi sosial, semakin lama manusia jatuh pada sikap individulisme. Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki martabat, hak dan kewajiban yang sama untuk mengembangkan hidup bersama. Salah satu usaha untuk, membangun hidup bersama adalah menerapkan Tepo Seliro. Melalui penerapan Tepo Seliro, Setiap orang diajak untuk membangun dunia masa kini dalam persaudaraan universal. Hal ini dapat diwujudkan melalui sikap keluar dan diri sendiri, menumbuhkan kasih yang terbuka, melampaui kepentingan dan status sosial serta menciptakan kebaikan bersama. Melalui sikap-sikap seperti itu, maka semua manusia dapat bekerja sama untuk mengembangkan hidup bersama secara adil dan bermartabat.