Elpasamani, Hasian Toyyiba
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Pembelajaran Kitab Taʿlīm Al-Mutaʿallim terhadap Akhlāq dan Kedisiplinan Santri Madrasah Aliyah Madinatul Munawwarah Elpasamani, Hasian Toyyiba; Kadar, Kadar; Dewi, Eva
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i2.29911

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh pembelajaran kitab Taʿlīm al-Mutaʿallim terhadap akhlāq dan kedisiplinan santri di MA Madinatul Munawwarah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain pre-eksperimental one-group pretest-posttest. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui angket, dokumentasi, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan skor rata-rata pada akhlāq dari 56,2 menjadi 58,06, dan peningkatan kedisiplinan dari 49,73 menjadi 51,73. Berdasarkan uji t, ditemukan bahwa peningkatan kedisiplinan signifikan, sementara peningkatan akhlāq tidak signifikan. Hasil ini menunjukkan bahwa pembelajaran kitab Taʿlīm al-Mutaʿallim mampu membentuk sikap kedisiplinan secara nyata dan berdampak terhadap perilaku santri secara umum.
Integrasi Agama dan Sains dalam Persfektif Seyyed Hossein Nasr M, Amril; Elpasamani, Hasian Toyyiba
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seyyed Hossein Nasr, seorang filsuf dan cendekiawan Islam terkemuka, mengajukan pemikiran yang mendalam mengenai integrasi agama dan sains. Nasr berargumen bahwa sains modern, yang sering kali terjebak dalam pandangan dunia materialistik dan reduksionis, seharusnya dipadukan dengan pemahaman agama untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap dan holistik tentang alam semesta. Menurutnya, agama dan sains bukanlah dua entitas yang terpisah, melainkan dua jalan yang saling melengkapi dalam upaya memahami kebenaran yang lebih tinggi. Nasr mengkritik sains yang mengabaikan dimensi spiritual dan metafisik dari realitas, serta menekankan pentingnya menjadikan sains sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, dengan prinsip-prinsip etika yang berpijak pada ajaran agama. Ia mengajak umat manusia untuk kembali pada pandangan dunia yang melihat alam semesta sebagai ciptaan Tuhan yang memiliki tujuan dan makna, yang hanya dapat dipahami secara menyeluruh melalui sintesis antara pengetahuan ilmiah dan spiritual. Dalam pemikirannya, Nasr melihat integrasi agama dan sains sebagai jalan untuk menyelesaikan krisis moral dan eksistensial yang dihadapi dunia modern.