Latar Belakang : Keji beling (Strobilanthes crispus) merupakan tanaman herbal yang secara tradisional banyak dimanfaatkan masyarakat Indonesia untuk berbagai pengobatan, seperti gangguan ginjal dan penurun kadar gula darah. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menilai mutu simplisia daun keji beling (Strobilanthes crispus) melalui analisis parameter fisikokimia dan fitokimia sesuai dengan standar yang tercantum dalam Farmakope Herbal Indonesia (FHI) edisi 2017, untuk memastikan kelayakan serta keamanan simplisia sebagai bahan baku dalam pembuatan obat tradisional. Metode : Menggunakan metode eksperimental dengan sampel berupa daun keji beling dan diolah menjadi simplisia melalui tahapan sortasi, pengeringan, penghalusan, dan pengayakan. Analisis dilakukan terhadap parameter standar simplisia yaitu parameter spesifik dan non-spesifik. Hasil dan Pembahasan : Analisis menunjukkan bahwa kadar abu total (27,5%), abu tidak larut asam (8,13%), kadar air (39,8%), serta kadar sari larut air (10%) berada di atas batas yang disarankan, menandakan adanya kemungkinan kontaminasi atau penanganan pascapanen yang kurang optimal. Sementara itu,susut pengeringan (10%), kadar sari larut etanol (17%) memenuhi syarat berada pada ambang batas minimal. Uji fitokimia mengindikasikan adanya kandungan alkaloid, flavonoid, tanin dan triterpenoid. Kesimpulan : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mutu simplisia berdasarkan parameter fisikokimia dan fitokimia sangat penting dilakukan sebagai langkah awal untuk memastikan keamanan dan kelayakan simplisia daun keji beling sebagai bahan baku obat tradisional, sesuai dengan standar Farmakope Herbal Indonesia.