Sesak napas atau dispnea merupakan kondisi yang ditandai dengan kesulitan bernapas dan rasa tidak nyaman di dada, yang dapat timbul secara tiba-tiba maupun bertahap. Kondisi ini bukanlah penyakit, melainkan gejala dari berbagai gangguan kesehatan, baik yang bersifat ringan hingga yang mengancam jiwa. Penyebab sesak napas sangat beragam, mulai dari penyakit pada sistem pernapasan seperti asma, bronkitis, pneumonia, dan PPOK, hingga gangguan pada sistem kardiovaskular seperti gagal jantung, serta faktor psikologis, keturunan, dan lingkungan seperti paparan asap, debu, atau udara dingin. Gejala yang menyertai sesak napas bisa berupa napas pendek, batuk, dada terasa berat, wheezing, kelelahan, bahkan sianosis. Penelitian mengenai sesak napas dapat menggunakan pendekatan kuantitatif, kualitatif, atau kombinasi keduanya, tergantung pada tujuan dan fokus kajian. Jika tujuan penelitian adalah untuk mengetahui prevalensi, tingkat keparahan, atau hubungan antara sesak napas dengan faktor-faktor risiko tertentu seperti usia, penyakit penyerta, atau kebiasaan merokok, maka metode kuantitatif sangat tepat digunakan. Pendekatan ini biasanya menggunakan survei dengan kuesioner terstruktur yang disebarkan kepada responden dalam jumlah besar, serta dianalisis menggunakan teknik statistik. Penelitian mengenai sesak napas dapat dilakukan dengan berbagai metode, bergantung pada tujuan dan pendekatan yang diinginkan.