Posyandu merupakan unit pelayanan kesehatan berbasis masyarakat yang memiliki peran vital dalam system kesehatan primer di Indonesia. Kader Posyandu direkrut dari masyarakat lokal dan bertindak sebagai ujung tombak kegiatan kesehatan seperti deteksi dini penyakit, edukasi gizi, pemantauan pertumbuhan, serta pencatatan data pelayanan. Banyak kader belum sepenuhnya memahami atau menguasai kecakapan teknis maupun interpersonal yang diperlukan dalam konteks pelayanan berkualitas. Keaktifan kader sangat bergantung pada tingkat pengetahuan dan motivasi mereka. Puskesmas Megang Sakti, Kabupaten Musi Rawas, memiliki 28 Posyandu dengan total 264 kader, namun para kader tersebut belum dilakukan stratifikasi. Hal ini disebabkan para kader belum pernah mengikuti pelatihan 25 kecakapan dasar sehingga belum dapat dilakukan penilaian pada 25 kecakapan dasar kader Posyandu tersebut. Tujuan penelitian ini adalah dianalisisnya strata kader posyandu melalui penilaian 25 kecakapan dasar di Puskesmas Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas tahun 2025. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kader posyandu di Puskesmas Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas dengan jumlah sampel sebanyak 72 orang yang diambil secara proporsional random sampling. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Juli 2025. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan antara pengalaman menjadi kader (p = 0,002), tidak ada hubungan antara usia (p = 0,658), tingkat pendidikan (p = 0,249), pengetahuan (p = 0,807), dan motivasi (p = 0,303) dengan strata kader posyandu melalui penilaian 25 kecakapan dasar di Puskesmas Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas tahun 2025. Variabel yang paling dominan adalah pengalaman kader. Disarankan kepada kader posyandu sebagai subjek aktif dalam melakukan tindakan pelayanan.