Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu masalah kesehatan global yang masih menjadi perhatian serius. Di Indonesia, TB masih menjadi permasalahan kesehatan utama. Berbagai faktor diketahui berhubungan dengan kejadian TB paru, di antaranya adalah faktor gizi, lingkungan, dan perilaku.Salah satu faktor yang paling berpengaruh adalah status gizi, di mana malnutrisi, termasuk stunting, telah terbukti meningkatkan kerentanan terhadap infeksi TB paru. Tuberkulosis (TB) paru masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang signifikan, terutama pada kelompok usia rentan. Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa kejadian TB paru tidak hanya dipengaruhi oleh faktor biologis, tetapi juga oleh faktor lingkungan fisik rumah, kondisi sosial ekonomi, dan perilaku keluarga. Tujuan penelitian ini adalah dianalisisnya kejadian Tuberkulosis Paru pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas tahun 2025. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain case control. Kelompok kasus terdiri dari 30 pasien TB Paru yang masih menjalani pengobatan dan kelompok control adalah 30 responden yang tidak menderita TB Paru. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Juni - Juli 2025. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan antara status gizi (p = 0,011), luas ventilasi (p = 0,004), tidak ada hubungan antara riwayat kontak (p = 1,000), kebiasaan merokok (p = 0,579), pendidikan (p = 1,000), dan pendapatan (p = 1,000) dengan kejadian TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas tahun 2025. Disarankan kepada puskesmas untuk melakukan penyuluhan secara terpadu kepada warga masyarakat yang jarang ke fasilitas pelayanan kesehatan.