Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENCEGAHAN BULLYING DI LINGKUNGAN SEKOLAH MTS DAARUL HIDAAYAH Fuzi, Muhammad Rizal; Khoir Affandi; Abdul Rahmat
AN-NAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): AN-NAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pencegahan bullying di lingkungan sekolah MTS DAARUL HIDAAYAH Desa wanawali Kec. Cibatu yang merupakan upaya penting untuk menciptakan suasana belajar yang aman dan kondusif bagi seluruh siswa MTS DAARUL HIDAAYAH. Bullying, yang dapat berwujud fisik, verbal, maupun sosial, memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan mental dan perkembangan sosial siswa MTS DAARUL HIDAAYAH, serta dapat mengganggu proses belajar mengajar. Oleh karena itu, pencegahan bullying melibatkan pendekatan multi-faceted (multi segi) yang mencakup edukasi, kebijakan anti-bullying yang jelas, dan pembangunan lingkungan yang positif. Edukasi tentang bullying perlu diberikan kepada siswa MTS DAARUL HIDAAYAH, guru, dan staf untuk meningkatkan kesadaran akan dampaknya dan cara pencegahannya. Kebijakan yang tegas harus diterapkan untuk menangani kasus bullying, sambil menyediakan dukungan bagi korban. Keterlibatan orang tua dan komunitas juga sangat penting dalam menciptakan budaya yang menolak bullying. Dengan langkah-langkah yang terkoordinasi dan berkelanjutan, diharapkan lingkungan sekolah dapat menjadi tempat yang aman dan mendukung bagi semua siswa, sehingga mereka dapat belajar dan berkembang secara optimal.
STUDI ANALISIS TERHADAP KASUS PERCERAIAN DI BAWAH TANGAN MENURUT PASAL 39 UNDANG UNDANG PERKAWINAN NO 1 TAHUN 1974, WAHBAH AZ-ZUHAILI DAN IMAM SYAFI’I Sabang, Ahmad Hambali; Abdul Rahmat; Khoir Affandi
Al-Qadlaya : Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol. 4 No. 02 (2025): Al-Qadlaya
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul Ulum Lumajang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perceraian di bawah tangan masih menjadi fenomena yang sering terjadi di masyarakat Indonesia, terutama pada komunitas yang memegang kuat tradisi fikih klasik. Praktik ini menimbulkan persoalan hukum karena bertentangan dengan ketentuan Pasal 39 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 dan Pasal 115 Kompilasi Hukum Islam, yang mewajibkan perceraian dilakukan di depan sidang pengadilan. Penelitian ini bertujuan menganalisis pandangan hukum positif Indonesia, pemikiran Wahbah al-Zuhaili, dan pandangan Imam Syafi’i terkait perceraian tanpa pencatatan negara, serta mencari titik temu yang dapat mengharmonisasikan ketiganya. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif normatif dengan metode studi pustaka, mengkaji peraturan perundang-undangan, literatur fikih klasik, dan karya ulama kontemporer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga perspektif tersebut sama-sama mengakui keabsahan talak secara agama apabila memenuhi rukun dan syarat. Perbedaannya terletak pada posisi pencatatan: hukum positif menjadikannya syarat mutlak sahnya perceraian secara hukum negara, Wahbah al-Zuhaili menekankan pentingnya pencatatan demi kemaslahatan sosial, sedangkan Imam Syafi’i tidak mensyaratkannya. Dalam konteks modern, pencatatan perlu dipahami sebagai instrumen perlindungan hukum dan pelaksanaan maqashid al-syari’ah, sehingga dapat meminimalkan kerugian bagi perempuan dan anak serta mengurangi praktik perceraian di bawah tangan. Kata Kunci: perceraian di bawah tangan, hukum positif Indonesia, Wahbah al-Zuhaili, Imam Syafi’i, harmonisasi hukum.