Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Potensiasi Madu Trigona Sebagai Antibakteri Terhadap Pertumbuhan Bakteri (Staphylococcus aureus) Penyebab Furunkel Dan Karbunkel Pratiwi, Shifa Meilan; Anggunan, Anggunan; Silvia, Eka; Kurniati, Mala
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 6 (2025): Volume 12 Nomor 6
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i6.20381

Abstract

Furunkel dan karbunkel adalah infeksi kulit yang terjadi pada folikel rambut, dan diakibatkan bakteri Staphylococcus aureus. Pemakaian antibiotik yang berlebih telah menyebabkan meningkatnya resistensi bakteri, termasuk Staphylococcus aureus. Oleh karena itu, diperlukan alternatif antibakteri alami untuk mengurangi efek samping penggunaan antibiotik jangka panjang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi keefektivan madu Trigona sebagai antibakteri terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus yang menyebabkan furunkel dan karbunkel. Penelitian dilakukan menggunakan metode eksperimen laboratorium dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang membagi madu dalam tiga konsentrasi (20%, 50%, dan 80%) untuk menguji zona hambat terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontrol positif (mupirocin krim 2%) memiliki rata-rata zona hambat terbesar (19,15 mm), sementara kontrol negatif (Aquadest) tidak menunjukkan adanya zona hambat. Konsentrasi madu 20% memiliki zona hambat terkecil (2,47 mm), sedangkan konsentrasi madu 50% dan 80% menunjukkan zona hambat yang lebih besar, masing-masing 7,6 mm dan 9,17 mm. Hasil uji statistik Kruskal-Wallis diperoleh p 0,01 (p < 0,05), yang menandakan adanya perbedaan yang signifikan antara variabel independen (konsentrasi madu) dan variabel dependen (zona hambat). Penelitian ini menyimpulkan bahwa madu Trigona mempunyai kemampuan sebagai zat antibakteri yang menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus, dengan kemanjuran yang semakin tinggi seiring bertambahnya konsentrasi madu.