Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS KEBIJAKAN HUKUM TATA RUANG, ALIH FUNGSI KAWASAN MANGROVE MENJADI JALAN LINGKAR DI KOTA PALOPO Ichsan Ashari Achmad; Nasrah Hasmiati Attas; Sabrina Rahmah Ihsan; Nurfadilla; Virgi Ramadhan; Isnul Al Ridha
Iqtishaduna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah Vol 6 No 4 (2025): Juli
Publisher : Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Uin Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/iqtishaduna.v6i4.59215

Abstract

Abstrak Pembangunan jalan lingkar di Palopo yang melewati kawasan mangrove menimbulkan pertanyaan tentang kesesuaian tata ruang dan legalitas alih fungsi lahan.Menurut Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang menyatakan kawasan mangrove termasuk kawasan lindung yang harus dilestarikan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami regulasi yang mengatur kawasan lindung dan batasan alih fungsi lahan, khususnya hutan mangrove yang ada di Jalan Lingkar kota Palopo. Adapun metode penelitian ini ialah metode yuridis empiris dengan pendekatan deskriptif kualitatif, data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi, studi dokumentasi dan kajian pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan adanya pembangunan Jalan Lingkar tersebut memberikan banyak dampak positif kepada masyarakat, khususnya para UMKM yang mendirikan usahanya. Selain itu, dengan adanya Jalan Lingkar ini, juga memberikan sebagian dampak negatif karena mengalih fungsikan kawan mangrove menjadi jalan lingkar ini akan membuat terganggunya fungsi ekologis hutan mangrove terhadap lingkungan fisik biologis. Kata Kunci : Jalan Lingkar;Kawasan Mangrove;Yuridis Empiris;Alih Fungsi Lahan   Abstract The construction of a ring road in Palopo, which passes through a mangrove area, raises questions about the suitability of spatial planning and the legality of land conversion. Law No. 26 of 2007 concerning Spatial Planning states that mangrove areas are protected areas that must be preserved. This study aims to understand the regulations governing protected areas and the boundaries of land conversion, specifically the mangrove forest along the Palopo Ring Road. The research method is empirical-legal with a qualitative descriptive approach. Data were obtained through in-depth interviews, observations, documentation studies, and literature reviews. The results indicate that the construction of the Ring Road has had many positive impacts on the community, particularly the MSMEs establishing their businesses. Furthermore, the construction of the Ring Road also has some negative impacts, as converting mangrove areas into a ring road will disrupt the ecological function of the mangrove forest and its impact on the physical and biological environment. Keywords: Ring Road; Mangrove Area; Empirical-Legal; Land Conversion
ANALISIS TATA RUANG TERHADAP AKTIVITAS PEDAGANG KAKI 5 SEBAGAI FASILITAS PEJALAN KAKI DI TROTAR KOTA PALOPO BERDASARKAN PRESPEKTIF HUKUM Ichsan Ashari Achmad; Fitriah Kahar Djabal Tira; Riris Anastasia Rudi; Riskyanita; Lianto; Nursyamsi Ichsan; Citra Nasir
El-Iqthisadi Vol 7 No 1 (2025): Juni
Publisher : Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Uin Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/el-iqthisady.v7i1.59238

Abstract

Abstrak Jalan jendral sudirman sebagian besar merupakan pusat dari kegiatan pedagang kaki lima yang dapat menyebabkan gangguan kenyamanan pejalan kaki karena banyaknya aktifitas pedagang kaki lima yang terjadi disana. Pada trotoar di jalan jendral sudirman banyak terdapat pedagang kaki lima.Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui dan memahami sebagaimana fungsi sebenarnya trotoar. metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian deskriptif kualitatif dengan mengkaitkan hasil responden melalui data kuisioner.  Analisis data yang dilakukan dengan mengumpulkan hasil pengisian kuisioner oleh para responden dan dilakukan penarikan kesimpulan dari data yang telah didapatkan. Dari hasil analisis menghasilkan kesimpulan bahwa banyak sekali pedagang kaki lima yang memenuhi jalur pedestrian atau trotoar sehingga para pejalan kaki merasa tidak aman dan nyaman saat melintasinya, bahkan sulit untuk berjalan di trotoar Kata Kunci: Tata Ruang, Trotoar, Pedagang Kaki Lima   Abstract Jalan Jendral Sudirman is largely a hub for street vendor activity, which can disrupt pedestrian comfort due to the numerous activities taking place there. Many street vendors are found on the sidewalks of Jalan Jendral Sudirman. This study aimed to determine and understand the true function of sidewalks. The research method used in this study was descriptive qualitative research, linking respondent results through questionnaire data. Data analysis was conducted by collecting the questionnaires completed by respondents and drawing conclusions from the data obtained. The analysis concluded that the large number of street vendors crowding the pedestrian path or sidewalks makes pedestrians feel unsafe and uncomfortable when crossing them, even making it difficult to walk on the sidewalk. Keywords: Spatial Planning, Sidewalks, Street Vendors
ANALISIS KEBIJAKAN TATA RUANG DI KAWASAN WISATA SUNGAI JODOH LATUPPA SEBAGAI UPAYA MITIGASI RISIKO BENCANA BANJIR Ichsan Ashari Achmad; Nasrah Hasmiati Attas; Astrid idham; Muh.Iqbal; Andhika Pammase; Nuraeni
El-Iqthisadi Vol 7 No 2 (2025): Desember
Publisher : Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Uin Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/el-iqthisady.v7i2.59239

Abstract

Abstrak Kawasan Sungai Jodoh Latuppa di Kota Palopo memiliki fungsi ekologis yang vital sebagai daerah resapan air. Namun, kawasan ini kini menghadapi tekanan signifikan akibat penataan ruang yang kurang tepat. Pembangunan di sempadan sungai, alih fungsi lahan menjadi permukiman, serta lemahnya penegakan regulasi meningkatkan risiko bencana banjir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan tata ruang yang berlaku dan menilai keterkaitannya dengan kejadian banjir di kawasan tersebut. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data diperoleh melalui wawancara dengan masyarakat dan wisatawan serta observasi langsung terhadap kondisi fisik sungai dan lingkungan sekitarnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banjir disebabkan oleh kombinasi antara faktor alam dan aktivitas manusia, dengan kontribusi besar dari penyempitan sungai, pendangkalan, dan pembangunan yang tidak sesuai dengan regulasi tata ruang. Kata Kunci: Tata Ruang, Banjir, Mitigasi, Sungai Jodoh latuppa   Abstract The Jodoh Latuppa River area in Palopo City serves a vital ecological function as a water catchment area. However, this area is currently facing significant pressure due to inappropriate spatial planning. Development along the riverbank, land conversion for residential use, and weak regulatory enforcement increase the risk of flooding. This study aims to analyze existing spatial planning policies and assess their relationship to flooding in the area. The method used was a descriptive qualitative case study approach. Data were obtained through interviews with local residents and tourists, as well as direct observation of the physical condition of the river and its surrounding environment. The results indicate that flooding is caused by a combination of natural factors and human activities, with significant contributions from river narrowing, silting, and development that does not comply with spatial planning regulations. Keywords: Spatial Planning, Flooding, Mitigation, Jodoh Latuppa River