Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penerapan Metode Orton-Gillingham untuk Mengatasi Permasalahan Membaca Permulaan Pada Anak SD dengan Specific Learning Disorder Florencia, Dian Elanie; Paramita, Pramesti Pradna
Jurnal Riset dan Inovasi Pembelajaran Vol. 5 No. 2 (2025): May-August 2025
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/jrip.v5i2.3374

Abstract

Anak dengan Specific Learning Disorder (SLD) kerap menghadapi hambatan signifikan dalam membaca permulaan yang berdampak pada prestasi akademik, perkembangan sosial-emosional, dan perilaku, termasuk keterlambatan mengenali huruf, membaca kata sederhana, hingga memahami teks, sehingga diperlukan intervensi berbasis pendekatan multisensori seperti metode Orton-Gillingham yang terbukti efektif di berbagai konteks namun belum banyak diterapkan pada anak SLD di Indonesia dengan kombinasi masalah membaca dan menulis. Penelitian ini bertujuan menguji efektivitas metode Orton-Gillingham dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak SD dengan SLD melalui desain eksperimen single-case teknik A-B pada satu siswa kelas 3 SD berusia sembilan tahun. Intervensi terdiri dari delapan sesi metode Orton-Gillingham dan satu sesi psikoedukasi kepada guru serta orang tua, dengan pengukuran menggunakan tes membaca berbasis Informal Reading Inventory (IRI), wawancara, observasi, studi dokumen, dan tes WISC. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan membaca di seluruh subtes, termasuk huruf kapital (76,92% menjadi 92,30%), huruf kecil (69,23% menjadi 92,30%), serta vokal rangkap (0% menjadi 100%), dengan nilai Percentage of Non-Overlapping Data (PND) sebesar 85,71% yang masuk kategori moderate effectiveness. Keterbatasan penelitian ini terletak pada jumlah subjek tunggal dan durasi intervensi yang singkat, sehingga penelitian lanjutan dengan sampel lebih besar dan periode lebih panjang diperlukan. Secara praktis, metode Orton-Gillingham dapat diintegrasikan dalam pembelajaran di sekolah dasar untuk membantu siswa SLD, dengan dukungan media multisensori di rumah maupun sekolah. Nilai kebaruan penelitian ini terletak pada perluasan penerapan metode Orton-Gillingham tidak hanya pada anak disleksia, tetapi juga pada anak SLD yang mengalami kesulitan membaca dan menulis secara bersamaan.
Cognitive Behavior Therapy (CBT): A Strategy to Overcome Self-Efficacy Problems in Final-Year Students Florencia, Dian Elanie; Andriani, Fitri
Psikostudia : Jurnal Psikologi Vol 14, No 4 (2025): Volume 14, Issue 4, Desember 2025
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikostudia.v14i4.20210

Abstract

Self-efficacy is seen as a person's belief in their abilities that will influence them in reacting to certain situations and conditions. Individuals with low self-efficacy unable to think rationally and are hampered by negative views of their environment. In final year students, low levels of self-efficacy can cause feelings of discouragement, feeling down, avoidance, and difficulty in focusing. Interventions that can be used in dealing with low self-efficacy are the Cognitive Behavior Therapy (CBT). The purpose of this study was to see how Cognitive Behavior Therapy (CBT) can overcome self-efficacy problems in final year students. This study is an experimental study using a single case design with the A-B technique. The subject was a 21-year-old final year student. Measurement of the subject's self-efficacy level was carried out using The Generalized Self-Efficacy Scale (GSES) which has been adapted into Indonesian. Additional assessments in the form of interviews, observations, IST tests, SSCT tests, and EPPS tests were added. Intervention using the Cognitive Behavior Therapy (CBT) method was carried out in 5 sessions. The results of this study indicate that the application of CBT can increase the level of self-efficacy of the subjects from the low category to the moderate category.Self-efficacy dipandang sebagai keyakinan seseorang akan kemampuannya yang akan mempengaruhinya dalam bereaksi terhadap situasi dan kondisi tertentu. Individu dapat memiliki self-efficacy yang rendah diakibatkan menerapkan konsep berpikir yang kurang tepat sehingga tidak mampu berpikir rasional dan terhambat oleh pandangan-pandangan negatif di sekitarnya. Pada mahasiswa tingkat akhir, rendahnya tingkat self-efficacy dapat menyebabkan munculnya rasa tidak semangat, merasa down, munculnya perilaku menunda, menghindar, dan kesulitan dalam fokus saat pengerjaan skripsinya. Intervensi yang dapat digunakan dalam menangani self-efficacy rendah adalah metode Cogntive Behavior Therapy (CBT). Maka dari itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana penerapan Cogntive Behavior Therapy (CBT) dapat mengatasi permasalahan self-efficacy pada mahasiswa tingkat akhir. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang menggunakan desain single case dengan teknik A-B. Subjek merupakan seorang mahasiswa tingkat akhir berusia 21 tahun. Pengukuran terhadap tingkat self-efficacy subjek dilakukan dengan menggunakan The Generalized Self-Efficacy Scale (GSES) yang telah diadaptasi dalam Bahasa Indonesia. Asesmen tambahan berupa wawancara, observasi, tes IST, tes SSCT, dan tes EPPS ditambahkan untuk memastikan adanya permasalahan self-efficacy pada subjek. Intervensi menggunakan metode Cogntive Behavior Therapy (CBT) dilakukan sebanyak 5 sesi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan CBT dapat meningkatkan tingkat self-efficacy subjek dari kategori rendah ke kategori sedang.