Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Menjembatani Kesenjangan Digital Dalam Layanan Adminduk: Evaluasi Program Wasesa di Kelurahan Nongkosawit Chusna, Anni Tanwirotul; Setia Budi, Elsa; Arya Ratri, Sukma; Salsa Pramudhita, Reivina; Taufiqurrohman, Taufiqurrohman; Ulya, Innarotul; Milah, Rizka Zainatul; Anggraeni, Fadjar Setiyo
RENATA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Kita Semua Vol. 3 No. 2 (2025): Renata - Agustus 2025
Publisher : PT Berkah Tematik Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61124/1.renata.194

Abstract

Kegiatan ini mengevaluasi Program WASESA (Warga Semarang Sadar Adminduk) di Kelurahan Nongkosawit, Kota Semarang, yang bertujuan menjembatani kesenjangan digital dalam layanan administrasi kependudukan (adminduk). Kesenjangan digital terutama dialami warga lanjut usia yang mengalami kesulitan dalam memahami aplikasi digital seperti Si'Dnok dan Identitas Kependudukan Digital (IKD), serta rendahnya pengalaman dan minat terhadap teknologi. Untuk menjawab tantangan tersebut, tim mahasiswa Universitas Wahid Hasyim menerapkan pendekatan edukatif melalui sosialisasi kelompok kecil, penggunaan bahasa yang mudah dipahami, dan praktik langsung menggunakan gawai.  Metode yang digunakan dalam Kegiatan ini adalah metode deskriptif kualitatif, yang memungkinkan peneliti untuk menggali dan memahami pengalaman serta prespektif terkait masyarakat layanan adminduk digital. Strategi ini terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman dan partisipasi masyarakat terhadap layanan adminduk digital. Keberhasilan program didukung oleh keterlibatan aktif mahasiswa sebagai pendamping digital serta kolaborasi dengan pihak kelurahan dan Disdukcapil. Namun, memiliki keterbatasan terutama dari sisi durasi pelaksanaan yang singkat dan jumlah pendamping yang terbatas. Program WASESA berpotensi untuk direplikasi di wilayah lain, sejalan dengan arah kebijakan nasional mengenai transformasi digital. Keberlanjutan program membutuhkan strategi jangka panjang yang melibatkan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan. Pendampingan lanjutan juga diperlukan agar masyarakat tidak kembali bergantung pada layanan manual, sehingga digitalisasi adminduk dapat berlangsung secara konsisten dan inklusif