Abstrak Pembelajaran kontekstual yang mengintegrasikan ilmu pengetahuan, teknologi, dan karakter masih jarang diterapkan secara optimal di tingkat sekolah dasar. SDIT Al-Munawwaroh Balikpapan sebagai mitra kegiatan memiliki semangat kuat dalam mendukung inovasi pembelajaran lingkungan, namun belum memiliki sarana praktik pertanian yang memadai. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk membangun Smart Hydroponic Greenhouse sebagai media pembelajaran aktif berbasis teknologi hidroponik yang ramah lingkungan dan mudah dioperasikan oleh siswa. Mitra kegiatan adalah SDIT Al-Munawwaroh yang memiliki 93 siswa dan 9 guru, dengan lokasi di Kelurahan Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara, Kalimantan Timur. Metode pelaksanaan terdiri dari tiga tahap: survei dan perencanaan, pembangunan greenhouse dan instalasi sistem hidroponik metode NFT, serta pelatihan dan pendampingan siswa dalam praktik bercocok tanam, pemantauan pertumbuhan tanaman, dan panen. Hasil kegiatan menunjukkan tingkat keberhasilan tumbuh tanaman di atas 90%, keterlibatan aktif seluruh siswa dalam praktik berkebun, serta integrasi kegiatan dengan pembelajaran di kelas. Guru menyatakan peningkatan minat dan pemahaman siswa terhadap sains dan lingkungan. Greenhouse ini juga menjadi sarana pembentukan karakter, khususnya tanggung jawab, kerja sama, dan kepedulian lingkungan. Kegiatan ini menunjukkan bahwa teknologi pertanian sederhana dapat diadopsi sebagai media pembelajaran yang efektif dan berkelanjutan di sekolah dasar, serta dapat direplikasi pada lembaga pendidikan serupa. Kata kunci: berkebun; greenhouse pintar; hidroponik; metode NFT; pendidikan dasar. Abstract Contextual learning that integrates science, technology, and character education is still rarely implemented effectively at the elementary school level. SDIT Al-Munawwaroh Balikpapan, as the partner institution, has shown strong enthusiasm for promoting environmental-based learning, yet lacks adequate facilities for practical agricultural education. This community service program aimed to establish a Smart Hydroponic Greenhouse as an active learning medium based on environmentally friendly hydroponic technology that is easy to operate by students. The partner, SDIT Al-Munawwaroh, consists of 93 students and 9 teachers and is located in Karang Joang Subdistrict, North Balikpapan District, East Kalimantan. The program was implemented in three stages: initial survey and planning, construction of the greenhouse and installation of the NFT-based hydroponic system, followed by training and mentoring of students and teachers in plant cultivation, growth monitoring, and harvesting. The results showed a plant growth success rate above 90%, active student involvement in gardening practices, and successful integration with classroom learning. Teachers observed increased student interest and understanding in science and environmental topics. The greenhouse also served as a character development platform, particularly in nurturing responsibility, cooperation, and environmental awareness. This program demonstrates that simple agricultural technology can be effectively adopted as a sustainable and replicable learning tool for primary education institutions. Keywords: gardening; smart greenhouse; hydroponics; NFT Method; primary education