Abstrak Dusun Lembar RT 02 Lanal, Desa Lembar, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat merupakan wilayah yang memiliki potensi risiko tanah longsor, namun kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana masih rendah. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap mitigasi bencana tanah longsor sebagai bentuk kesiapsiagaan dalam membentuk Desa Siaga Bencana. Kegiatan dilaksanakan pada 26 Mei 2025 secara tatap muka di Aula Kantor Desa Lembar, diikuti oleh 33 peserta yang terdiri dari warga dan perangkat desa. Metode yang digunakan adalah penyuluhan berbasis community development yang mencakup presentasi materi, diskusi interaktif, serta pre-test dan post-test. Tahapan kegiatan terdiri dari persiapan (survei lokasi, perizinan, penyusunan materi, dan logistik), pelaksanaan, dan evaluasi. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan peserta dengan rata-rata selisih skor pre-test dan post-test sebesar 14%, dengan peningkatan tertinggi pada aspek pengetahuan pascabencana (18%). Evaluasi kepuasan peserta menunjukkan tingkat penerimaan yang sangat baik dengan skor rata-rata 88,6%, mencerminkan bahwa materi dinilai relevan, mudah dipahami, dan aplikatif. Sebagian besar peserta juga menyatakan kesiapan untuk mengikuti pelatihan lanjutan dan terlibat aktif dalam program Desa Siaga Bencana. Kegiatan ini memberikan kontribusi positif dalam membangun kapasitas lokal masyarakat terhadap kesiapsiagaan bencana berbasis partisipasi. Kata kunci: mitigasi bencana; tanah longsor; kesiapsiagaan masyarakat; desa siaga bencana; penyuluhan. Abstract Dusun Lembar RT 02 Lanal, located in Lembar Village, Lembar Subdistrict, West Lombok Regency, is an area with potential landslide risk; however, public awareness and preparedness for disaster response remain low. This community service activity aims to enhance public understanding and awareness of landslide disaster mitigation as a form of preparedness in establishing a Disaster-Ready Village. The activity was conducted face-to-face on May 26, 2025, at the Lembar Village Hall, involving 33 participants consisting of residents and village officials. The method used was a community development-based outreach including presentations, interactive discussions, and pre- and post-test assessments. The activity was carried out in three stages: preparation (survey, permissions, material development, logistics), implementation, and evaluation. Results showed an increase in participants’ knowledge, with an average pre- to post-test score difference of 14%, and the highest gain in post-disaster knowledge (18%). Participant satisfaction indicated a high level of acceptance, with an average score of 88.6%, reflecting that the materials were relevant, easy to understand, and applicable. Most participants expressed willingness to attend further training and engage in the Disaster-Ready Village program. This activity contributed positively to building community capacity for disaster preparedness through participatory approaches.Keywords: disaster mitigation; landslides; community preparedness; disaster-ready village; outreach.