Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH LEVEL PUPUK ORGANIK CAIR TOP G2 TERHADAP KANDUNGAN KALSIUM (Ca), FOSFOR (P) DAN KALIUM (K) RUMPUT GAJAH MINI (Pennisetum purpureum cv. Mott) PADA PANEN KEDUA: Effect of Top G2 Liquid Organic Fertilizer Level on Content of Calcium, Phosphorus and Potassium of Dwarf Elephant Grass (Pennisetum purpureum cv. Mott) on Second Harvest Pedro Yusuf Pratama; Herayanti Panca Nastiti; Stefanus Tany Temu; Dominggus Benyamin Osa
Wahana Peternakan Vol. 9 No. 2 (2025): Wahana Peternakan
Publisher : Faculty of Animal Science, University of Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v9i2.2330

Abstract

Penelitian dilakukan di kebun Belarasa Keuskupan Agung Ende untuk mengetahui adanya pengaruh POC TOP G2 terhadap kandungan mineral Ca, P dan K rumput gajah mini (Pennisetum purpureum cv. Mott) pada panen kedua. Digunakan metode percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap dengan empat perlakuan yaitu M0=kontrol, M1=10 ml POC TOP G2/1 liter air, M2= 20 ml POC TOP G2/1 liter air dan M3=30 ml POC TOP G2/ 1 liter air. Perlakuan diulang empat kali sehingga diperoleh 16 unit percobaan. Variabel yang diteliti adalah kalsium, fosfor dan kalium. Analisis data menggunakan ANOVA. Hasil dari penelitian diperoleh kadar kalsium dari terendah ke paling tinggi yaitu M0=1.15%, M3= 1.58%; fosfor M0=1.13%, M3=1.56% dan Kalium M0=1.16%, M3=1.6%. Berdasarkan hasil analisis ragam, POC TOP G2 dengan level berbeda tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kandungan kalsium, fosfor, dan kalium tanaman rumput gajah mini pada panen kedua. Kesimpulannya, POC TOP G2 dengan dosis berbeda meningkatkan kandungan kandungan kalsium, fosfor dan kalium tanaman rumput gajah mini pada panen kedua. Perlakuan M3 adalah dosis pemupukan terbaik karena menghasilkan kalsium, fosfor dan kalium tertinggi. Kata kunci: Fosfor, Kalium, Kalsium, Pupuk Organik Cair TOP G2, Rumput Gajah Mini
PENGARUH LEVEL PUPUK ORGANIK CAIR TOP G2 TERHADAP DAYA CERNA BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK IN VITRO RUMPUT GAJAH MINI (Pennnisetum purpureum cv. Mott) PADA PANEN KEDUA: The Effect of TOP G2 Liquid Organic Fertilizer Levels on In Vitro Digestibility of Dry Matter and Organic Matter in Mini Elephant Grass (Pennisetum purpureum cv. Mott) Vekianus Bulu Peka Milla; Dominggus Benyamin Osa; Edi Djoko Sulistijo; Stefanus Tany Temu
Wahana Peternakan Vol. 9 No. 2 (2025): Wahana Peternakan
Publisher : Faculty of Animal Science, University of Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v9i2.2331

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh level pupuk organik cair TOP G2 terhadap daya cerna bahan kering dan bahan organik in vitro rumput gajah mini (Pennisetum purupreum cv. Mott) pada panen kedua. Penelitian dilaksanakan di Kebun Bela Rasa Pengembangan Sosial Ekonomi/ Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadya (PSE/P4S) Keuskupan Agung Ende yang terletak di Jl. Udayana, Kecamatan Ende Tengah, Kabupaten Ende. Penelitian berlangsung selama 45 hari pasca panen pertama sejak 20 Mei sampai dengan 4 Juli 2023. Metode penelitian adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan yaitu M0: tanpa perlakuan (kontrol), M1: 10 ml pupuk organik cair TOP G2/ 1 liter air, M2: 20 ml pupuk organik cair TOP G2/ 1 liter air, M3: 30 ml pupuk organik cair TOP G2/ 1 liter air. Variabel yang diukur adalah daya cerna bahan kering dan bahan organik in vitro. Data dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (ANOVA). Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap daya cerna bahan kering dan bahan organik in vitro rumput gajah mini (Pennisetum purpureum cv. Mott) pada panen kedua. Simpulan bahwa level pupuk organik cair TOP G2 memberikan pengaruh relatif sama terhadap daya cerna bahan kering dan bahan organik in vitro rumput gajah mini (Pennisetum purpureum cv. Mott) pada panen kedua. Kata kunci: Daya Cerna Bahan Kering In Vitro, Daya Cerna Bahan Organik In Vitro, Pupuk Organik Cair TOP G2, Rumput Gajah Mini
Efek Tinggi Pemotongan Terhadap Kadar Kalsium, Fosfor dan Kalium Rumput Gajah Mini (Penisetum purpuem cv. Mott) Sofronius Yudolfi Henrisal Tas’au; Dominggus B. Osa; Stefanus Tany Temu; Herayanti Panca Nastiti
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i3.4476

Abstract

Tujuan studi ini yakni untuk mengevaluasi efek ketinggian pemotongan terhadap kadar kalsium, fosfor, dan kalium pada rumput gajah (Pennisetum purpureum cv. Mott). Studi ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 15 unit percobaan dan lima perlakuan, yang diulang tiga kali. Perlakuan dipotong pada ketinggian 1, 5, 10, 15, dan 25 cm. Kalium, kalsium, dan fosfor yakni variabel yang diteliti. Data dianalisis menggunakan analisis variansi (ANOVA) dan uji lanjut Duncan. Hasil menampilkan perlakuan memberikan efek yang signifikan terhadap kadar kalsium (P < 0,05), tetapi tidak memberikan efek yang signifikan terhadap kadar kalium dan fosfor (P < 0,05). Uji Duncan lebih lanjut menampilkan interval perlakuan T1:T2:T3 tidak signifikan, sedangkan interval perlakuan T1:T2:T3:T4:T5 signifikan. Hasil ini menampilkan tinggi pemotongan rumput 25 cm dapat memenuhi kebutuhan kalium, kalsium, dan fosfor yang direkomendasikan dalam pakan ternak.
Pengaruh Ketebalan Mulsa Organik Ki Rinyuh (Chromolaena Odorata) Terhadap Kandungan Mineral Rumput Mulato (Brachiaria Cv.Mulato) Panen Kedua Melinda Asrianti Mabilani; Dominggus B. Osa; Stefanus Tany Temu; Herayanti Nastiti
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i3.4194

Abstract

Penelitian ini menguji pengaruh ketebalan mulsa organik ki rinyuh terhadap kandungan mineral rumput mulato pada panen kedua. Penelitian ini menggunakan RAL dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan: M0= tanpa mulsa (perlakuan kontrol), M1= ketebalan mulsa 1 cm (520 gram/0,5625m2), M = ketebalan mulsa 3 cm (1560 gram/0,5625m2), M5= ketebalan mulsa 5 cm (2600 gram/0,5625 M2). Variabel yang diteliti adalah kandungan mineral kalsium, kandungan mineral kalium, kandungan mineral fosfor. Data dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA). Kadar kalsium terendah ke tinggi yaitu M5=0,96%, M1=1,03%; kalium M0=1,07%; M1=1,16%; fosfor M5=0,45%, M1=0,89%. Hasilnya, ketebalan mulsa organik ki rinyuh berpengaruh tidak nyata ( P > 0,05 ) terhadap kandungan kalsium, kalium dan fosfor tanaman rumput mulato panen kedua. Kesimpulannya pemberian mulsa dengan ketebalan 1 cm ( 520 gram) adalah perlakuan terbaik karena menghasilkan kandungan kalsium, kandungan kalium dan kandungan fosfor tertinggi.