Sigar, Brenda Risita
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS HUBUNGAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA, JUMLAH PENDUDUK, DAN PEREKONOMIAN TERHADAP TIMBULAN SAMPAH DI SULAWESI UTARA Sigar, Brenda Risita; Tulis, Daniel Harvey; Wijaya, Yosia Nico; Pangauw, Kindly Anugrah Imanuel; Ramadhani , Nur Fitri
CENDEKIA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/cendekia.v5i3.6174

Abstract

Municipal solid waste generation at the regency level has become an increasingly pressing issue, driven by the growth of social and economic activities. This study aims to examine the relationship between regional development factors and the volume of waste produced across 15 regencies in North Sulawesi. Using a quantitative associative framework, the analysis draws on panel data from 2022 to 2024 and is conducted using a Random Effects regression model with a between-effects estimation method. The dependent variable in this study is waste generation, while the independent variables consist of Human Development Index (HDI), Gross Regional Domestic Product (GRDP) and population. The results indicate that both HDI and population are positively and significantly associated with waste generation across regions, whereas Gross Regional Domestic Product shows no statistically significant relationship. These findings suggest that regions with higher levels of welfare and larger populations tend to generate more waste. However, the between-effects approach is limited, as it reflects only cross-sectional variation and does not account for temporal dynamics or support direct conclusions about causality. As such, the interpretations are correlational, reflecting structural differences across regions rather than dynamic developments. This study provides meaningful insights for urban and regional planning, particularly in guiding the development of waste management policies that align with the socio-economic conditions of each region. ABSTRAKPermasalahan timbulan sampah di tingkat kabupaten/kota semakin kompleks seiring meningkatnya aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara karakteristik pembangunan wilayah dan volume timbulan sampah di 15 kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Utara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif asosiatif dengan data panel periode 2022–2024, yang dianalisis menggunakan regresi Random Effects dengan pendekatan between-effects. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah timbulan sampah, sementara variabel independen terdiri dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Jumlah Penduduk. Hasil analisis menunjukkan bahwa IPM dan Jumlah Penduduk memiliki hubungan positif dan signifikan secara statistik terhadap timbulan sampah antar wilayah, sedangkan PDRB tidak menunjukkan hubungan yang signifikan. Temuan ini menegaskan bahwa daerah dengan tingkat kesejahteraan dan populasi yang lebih tinggi cenderung menghasilkan timbulan sampah yang lebih besar. Namun, pendekatan model antara-wilayah ini tidak dapat menjelaskan perubahan dari waktu ke waktu maupun hubungan kausal secara langsung. Interpretasi hasil bersifat korelasional dan mencerminkan kondisi struktural antar daerah. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam kajian perencanaan wilayah dan kota, khususnya dalam penyusunan kebijakan pengelolaan sampah yang berbasis pada karakteristik sosial-ekonomi wilayah.
KAJIAN KEMAMPUAN LAHAN DALAM MENDUKUNG IMPLEMENTASI RTRW DI KECAMATAN AIRMADIDI Ramadhani, Nur Fitri; Sigar, Brenda Risita; Tulis, Daniel Harvey
CENDEKIA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Vol. 5 No. 4 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/cendekia.v5i4.7152

Abstract

This research is motivated by the strategic position of Airmadidi District as the capital of North Minahasa Regency and a National Activity Center, which faces significant development pressures. The potential for conflict between development needs and environmental conservation in spatial use necessitates land capability analysis to support the sustainable implementation of the Regional Spatial Plan (RTRW). Therefore, this study focuses on analyzing and mapping land capability classes in Airmadidi District based on their biophysical characteristics. This study uses a quantitative approach with overlay and scoring methods based on Geographic Information Systems (GIS) on secondary data, including rainfall, topography, geology, slope gradient, and disaster vulnerability. The results indicate variations in land capability classes. Most areas fall into the moderately high category (class d), suitable for development with attention to mitigation. Areas with very high capability (class e) were identified in Upper Airmadidi, ideal for activity centers. Meanwhile, areas with moderate capability (class c) in Sawangan and Tanggari are more suitable for conservation. It is concluded that spatial planning in Airmadidi District must refer to this land capability map to rationally guide development and prevent environmental degradation. ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi oleh posisi strategis Kecamatan Airmadidi sebagai ibu kota Kabupaten Minahasa Utara dan Pusat Kegiatan Nasional, yang menghadapi tekanan pembangunan signifikan. Adanya potensi konflik pemanfaatan ruang antara kebutuhan pembangunan dengan konservasi lingkungan mendorong perlunya analisis kemampuan lahan untuk mendukung implementasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) secara berkelanjutan. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus untuk menganalisis dan memetakan kelas kemampuan lahan di Kecamatan Airmadidi berdasarkan karakteristik biofisiknya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode overlay dan skoring berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) terhadap data sekunder, meliputi curah hujan, topografi, geologi, kemiringan lereng, dan kerawanan bencana. Hasil penelitian menunjukkan adanya variasi kelas kemampuan lahan. Sebagian besar wilayah masuk dalam kategori agak tinggi (kelas d), yang sesuai untuk pengembangan dengan memperhatikan mitigasi. Wilayah dengan kemampuan sangat tinggi (kelas e) teridentifikasi di Airmadidi Atas, ideal untuk pusat kegiatan. Sementara itu, wilayah berkemampuan sedang (kelas c) di Sawangan dan Tanggari lebih cocok untuk konservasi. Disimpulkan bahwa perencanaan ruang di Kecamatan Airmadidi harus mengacu pada peta kemampuan lahan ini untuk mengarahkan pembangunan secara rasional dan mencegah degradasi lingkungan.