Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Modifikasi Sistem Pemanas Oven Dengan Sumber Panas Heater Ferdiansyah, Zulkarnain; Nofendri, Yos; Agusman, Delvis
METALIK : Jurnal Manufaktur, Energi, Material Teknik Vol. 4 No. 1 (2025): Metalik: Jurnal Manufaktur, Energi, Material Teknik
Publisher : Universitas Muhammadiyah PROF. DR. HAMKA Fakultas Teknik – Program Studi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/metalik.v4i1.20054

Abstract

Background: Penelitian ini berfokus pada perancangan dan analisis kinerja alat pengering kayu dengan tujuan meningkatkan efisiensi proses pengeringan melalui pengendalian suhu udara. Modifikasi dilakukan dengan mengganti sistem pemanas konvensional menggunakan heater dan blower sebagai sumber panas. Alat pengering ini memiliki dimensi panjang 1170 mm, lebar 740 mm, dan tinggi 650 mm. Pengujian dilakukan pada suhu 50°C, 60°C, dan 70°C untuk mengevaluasi perubahan kadar air, massa kayu, kelembaban relatif, serta durasi pengeringan. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa peningkatan suhu pengeringan mempercepat penurunan kadar air kayu. Pada suhu 50°C, kadar air berkurang hingga 17% dalam 600 menit, sedangkan pada suhu 60°C dan 70°C, kadar air menurun masing-masing hingga 16% dalam 420 menit dan 15% dalam 300 menit. Peningkatan efisiensi pengeringan terjadi karena udara panas mempercepat pelepasan uap air dari kayu, sehingga mengurangi waktu pengeringan dan meningkatkan kualitas hasil akhir.   Abstract Background: This study focuses on the design and performance analysis of a wood drying machine aimed at improving drying process efficiency through air temperature control. The modification was carried out by replacing the conventional heating system with a heater and blower as heat sources. The drying machine has dimensions of 1170 mm in length, 740 mm in width, and 650 mm in height. Testing was conducted at temperatures of 50°C, 60°C, and 70°C to evaluate changes in moisture content, wood mass, relative humidity, and drying duration. Experimental results indicate that increasing the drying temperature accelerates the reduction of wood moisture content. At 50°C, the moisture content decreased to 17% within 600 minutes, while at 60°C and 70°C, it dropped to 16% in 420 minutes and 15% in 300 minutes, respectively. The improvement in drying efficiency occurs because hot air speeds up the release of water vapor from the wood, thereby reducing drying time and enhancing the final product quality.
Pengembangan Keterampilan Siswa Melalui Pelatihan Alat Ukur Geometri di SMK Bina Industri Pratama, Reynaldi Ramadhani; Werdhana, Wisnu Muflhi; Hanggoro, Dhimar Setyawan Suryo; Ferdiansyah, Zulkarnain; Hendra, Rizky Putratama; Ariyansah, Riyan; Octavianus, Goodman; Saputro, Andry Wahyu; Nurhardiansyah, Moch
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 4 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan keterampilan teknis dalam konteks penggunaan alat ukur geometri seperti jangka sorong dan mikrometer sekrup telah menjadi aspek penting dalam mempersiapkan siswa untuk menjadi tenaga kerja yang terampil dan mahir di industri manufaktur. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan siswa SMK Bina Industri dalam melakukan pengukuran geometri dengan tingkat akurasi yang tinggi. Metode kontekstual yang digunakan dalam pelatihan alat ukur melibatkan ceramah teori, latihan praktis, dan studi kasus untuk 30 siswa yang dipilih secara acak dari kelas X TSM 1,2,3, dengan 10 siswa per kelas. Hasil evaluasi setelah pelaksanaan program pelatihan menunjukkan peningkatan rata-rata skor pemahaman dan penguasaan keterampilan sebesar 25%, yang menunjukkan efektivitas pendekatan pelatihan kontekstual. Peningkatan yang diamati dalam pemahaman dan keterampilan siswa dapat dikaitkan dengan integrasi kasus nyata yang memberikan situasi konkret di mana siswa dapat melihat penerapan langsung dari konsep-konsep yang dipelajari. Kesimpulan dari keseluruhan kegiatan pengabdian ini menegaskan keberhasilan pelatihan alat ukur geometri dengan pendekatan kontekstual di SMK Bina Industri. Implikasi praktisnya mendorong pengembangan metode pembelajaran yang lebih kontekstual untuk materi terkait penggunaan alat ukur geometri.