Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Pengaruh Line Stop Terhadap Line Menggunakan Metode Kanban di PT Akashi Wahana Indonesia Siswanto, Muhamad Helmi; Sugiyanto, Didik; Nofendri, Yos
Teknik dan Ilmu Komputer Vol. 06 No. 23 Juli-September 2017
Publisher : Teknik dan Ilmu Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakDalam perkembangan industri otomotif, khususnya perakitan tranmisi mobil, permintaan transmisi manual semakin dibutuhkan bermacam-macam model. Oleh karena itu, pada line produksi terjadi perubahan model dengan cepat dan tidak konsisten. Permasalahan yang timbul adalah pada proses supply material yang harus mengikuti setiap perubahan sehingga part menumpuk di line produksi untuk mengantisipasi perubahan. Namun, masih saja terdapat masalah kehabisan part karena tidak adanya pengontrol stock di line produksi yang mengakibatkan line produksi diberhentikan (line stop). Line stop ini akan menimbulkan efek urgent untuk segera memperbaiki karena dapat mengganggu proses delivery ke customer. Dengan menggunakan metode kanban dalam proses supply part ke line produksi, maka tidak ada lagi kehabisan part atau keterlambatan kirim akibat dari proses supply part. Selain itu, stock Work In Process (WIP) dapat minimalkan. Dari hasil penelitian didapat line stop akibat keterlambatan ataupun kesalahan supply berkurang sampai rata-rata 0 menit per hari, peningkatan produktivitas line FF Assy menjadi 91,18% atau meningkat sebesar 11,29 %, penurunan level stock WIP dengan rata-rata 42%.Kata Kunci: line stop, Kanban, work in process AbstractIn the development of automotive industry, especially car transmission assembly, manual transmissions are increasingly needed in various models. Therefore, the model of production line changes rapidly and inconsistently. The arising problem is the supply material process must keep up with the change. This results in accumulation of parts in the production line. However, the industry always runs out of parts due to the absence of stock controller in the production line, which caused the termination of production line (line stop). This line stop is going to generate urgency effect to immediately fix the process, because it will affect the delivery process. By applying kanban method in the supply part process to the production line, parts would no longer run out or there would be no delays in shipping. In addition, the stock of WIP (Work in Process) could be minimized. The research results showed the line stop due to delay or supply error was reduced to an average of 0 minutes per day, productivity line FF Assy increased to 91.18%, or 11.29% increase, stock levels of WIP decreased to an average of 42%.Keywords: line stop, kanban, work in process
PENGARUH PENAMBAHAN OKSIGENAT PADA SOLAR TERHADAP EMISI GAS BUANG MESIN DIESEL nofendri, yos
JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Kajian Teknik Mesin
Publisher : JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (18.429 KB)

Abstract

ABSTRAK Penurunan kualitas udara pada bumi terus menurun. Ini disebabkan oleh polusi udara semakin lama semakin meningkat. Peningkatan jumlah kendaraan juga menjadi salah satu penyebab menurunnya kualitas udara. Penegakan aturan yang ketat dalam pengendalian pencemaran pada emisi gas buang semakin diperketat. Oleh itu diperlukan suatu bahan bakar kendaraan yang dapat mengurangkan emisi gas buang pada kendaraan. Pada saat sekarang ini pencarian bahan bakar ramah lingkungan difokuskan dengan menggunakan aditif berbahan dasar alami. Dengan demikian perlu diteliti penambahan aditif ditambahkan ke minyak solar, dengan tujuan untuk mengurangi emisi gas buang. Sebuah mesin diesel satu silinder telah digunakan yang digabungkan gas analyzer Bosc tipe BEA 150 / 250 / 350. Oksigenat berbahan dasar nabati digunakan sebagai aditif dalam bahan bakar diesel dengan campuran 1% - 5% volume. Tes emisi gas buang dilakukan pada kecepatan antara 900 - 1.700 rpm dan kondisi beban penuh. Percobaan dilakukan untuk mendapatkan parameter emisi gas buang. Hasil percobaan menunjukkan bahwa penambahan aditif oksigenat sebanyak 1 % bisa menurunkan jelaga 30%, meningkatkan CO2 sebanyak 5%, menurunkan CO 35% dan peningkatan NOx sebanyak 9% dibanding solar murni. Kata Kunci : Mesin diesel, Oksigenat, Emisi Gas Buang ABSTRACT Decline in air quality on earth continues to occur. One of its causes is air pollution which is the mistake of vehicle exhaust emissions. Strict enforcement of pollution control on exhaust emissions is one way to control exhaust emissions. It is therefore necessary to fuel a vehicle that can reduce exhaust emissions on vehicles. At the present time this environmentally friendly fuel search is focused using natural based additives. Thus it is necessary to examine the addition of additives added to the diesel oil, with the aim of reducing exhaust emissions. A single-cylinder diesel engine has been used which incorporates a BEA 150/250/350 Bosc gas analyzer. Vegetable oxygenates are used as additives in diesel fuel with a mixture of 1% - 5% by volume. The exhaust emission test is carried out at speeds between 900 - 1,700 rpm and full load conditions. The experiment was conducted to obtain the parameters of exhaust emissions. The experimental results show that the addition of 1% oxygenate additive can decrease carbon 30%, increase CO2 by 5%, decrease CO 35% and increase NOx by 9% compared to pure diesel. Keyword : Diesel Engine, Oxygenat, Emmision Engine
Pengaruh Gaya Lift Terhadap Sudut Serang Airfoil Naca 0013 dengan Ansys Fluent Hidayat, M. Fajri; Nofendri, Yos
Prosiding Seminar Nasional Teknoka Vol 3 (2018): Prosiding Seminar Nasional Teknoka ke - 3
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.095 KB) | DOI: 10.22236/teknoka.v3i0.2907

Abstract

Dunia Kedirgantaraan di Indonesia yang semakin lesu, butuh Peneliti-peneliti bertalenta di bidang Aerodinamika agar bisa mengangkat kembali nama baik dan harga diri Bangsa. Penelitian saya kali ini bertemakan studi bidang aerodinamika dari potongan melintang sayap pesawat terbang type Airfoil NACA 0013 dengan mencari sudut serang yang tepat untuk Take Off. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menentukan sudut serang terbaik dari Pesawat saat Take Off. Metode yang saya gunakan dengan penerapan Simulasi CFD menggunakan Software ANSYS-Fluent versi 14.5 dengan Workbench. Hasil yang di dapat dari penelitian ini akan ditabulasikan dalam tabel dan grafik hubungan antara Gaya Lift terhadap Sudut Serang. Dengan mengambil variabel sudut serang sebanyak 9 variabel yaitu 0o, 3o, 6o, 9o, 12o, 15o, 18o, 21o, dan 24o. Dari hasil Simulasi didapat Sudut Serang terbaik untuk tipe NACA 0013 adalah 21o dengan harga Gaya Lift sebesar 61,650 N.
BEST AIRFOIL NACA 0013 ATTACK ANGLE WHEN TAKING OFF Hidayat, M Fajri; Nofendri, Yos
JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN Vol 6, No 3 (2021): JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/jktm.v6i3.4723

Abstract

The aerospace world in Indonesia is increasingly lethargic, it takes talented researchers in the field of Aerodynamics in order to reestablish the good name and dignity of the Nation. My research this time aims the field of aerodynamics of the cross section of airfoil aircraft wing type NACA 0013 by finding the right angle of attack for Take Off. The method I use with the application of CFD Simulation using Software ANSYS-Fluent version 14.5 with Workbench. The results obtained from this study will be tabulated in the table and graph of the relationship between the Lift to the Angles of Attack. By taking variable angle of attack as much as 9 variables that is 0o, 3o, 6o, 9o, 12o, 15o, 18o, 21o, and 24o. From the Simulation results obtained the best angle of attack for the type of NACA 0013 is 21o with the price of Lifting Force of 61,650 N.Keywords : Aerospace; Airfoil NACA 0013; Angle of Attack; ANSYS Fluent; Lift
EVALUASI HASIL HARDFACING ELEKTRODA HV 350 PASCA QUENCHING MEDIA AIR, COOLANT DAN OLI Sopiyan Sopiyan; Syamsuir Syamsuir; Yos Nofendri
JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN Vol 4, No 2 (2019): Jurnal Kajian Teknik Mesin
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3634.843 KB) | DOI: 10.52447/jktm.v4i2.1778

Abstract

AbstrakTeknik hardfacing merupakan pengerasan permukaan dengan menambahkan unsur atau lapisan terertentu agar sifat logam induk menjadi lebih keras. Pada blade buldozer umumnya dikeraskan dengan memberikan lapisan hasil pengelasan dengan elektroda khusus. Elektroda tersebut memiliki sifat kekerasan yang tinggi, sehingga blade pada buldozer tidak cepat aus. Dalam penelitian ini akan dilakukan dua kali proses quenching. Pertama dengan menggunakan air ketika selesai proses pengelasan. Kemudian dilanjutkan dengan pemanasan kembali dalam tungku kemudian dilanjutkan dengan proses quenching dengan dua media yang berbeda yaitu oli dan coolant. Dari hasil yang penelitian didapatkan hasil kesimpulan, media coolant merupakan media yang paling optimal dalam meningkatkan kekerasan dari hasil hardfacing. Nilai kekerasan yang didapatkan dari hasil pencelupan dengan media coolant adalah sebesar 299,73 HV Kata kunci: Hardfacing, HV 350, Quenching dan Kekerasan AbstractHardfacing technique is surface hardening by adding certain elements or layers so that the nature of the parent metal becomes harder. On the bulldozer blade is generally hardened by giving a layer of welding results with special electrodes. The electrode has high hardness properties, so the blade of the bulldozer does not wear out quickly. In this research two quenching processes will be carried out. First by using water when the welding process is complete. Then proceed with reheating in the furnace then proceed with the process of quenching with two different media namely oil and coolant. From the results of the study concluded, coolant media is the most optimal media in increasing the hardness of the results of hardfacing. The hardness value obtained from the dyeing with coolant media is 299.73 HV Keywords: Hardfacing, HV 350, Quenching and Hardness
Perbandingan Prestasi Reaktor Pirolisis dengan mengunakan sampah PET dan HDPE Yos Nofendri
JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN Vol 6, No 2 (2021): JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/jktm.v6i2.4985

Abstract

Penggunaan material plastic oleh industry semakit meningkat. Peningkatan industry berbasis material plastic ini juga meningkatkan kuantitas sampah berbahan plastic di masyarakat. Pirolisis plastik adalah salah satu metode sederhana yang bisa mengurangi volume sampah plastic di masyarakat. Penelitian ini melakukan pengolahan sampah plastic menggunakan alat pirolisis. Sampah plastic yang diuji terdiri dari 2 jenis sampah plastic, yaitu PET dan HDPE. Berat sampah plastic yang diuji sebesar 1kg sampah PET dan HDPE. Penelitian ini akan membandingkan prestasi alat reactor pirolisis dengan menggunakan sampah PET dan HDPE. Hasil penelitian ini menunjukan proses pembakaran sampah plastic dengan menggunakan reactor pirolisis menghasilkan minyak cair, baik menggunakan sampah plastic PET maupun sampah plastic HDPE. Sampah plastic PET menghasilkan minyak cair sebanyak 102 ml dengan 1 kg sampah. Sampah HDPE juga menhasilakn minyak cair sebanyak 68 ml dengan 1kgsampah plastik Kata kunci: Reaktor Pirolisis; Sampah plastik ; Bahan Bakar AbstractThe use of plastic materials by industry is increasing. This plastic material-based industry also increases the quantity of plastic waste in the community. Plastic pyrolysis is one of the simple methods that can reduce the volume of plastic waste in society. This research is processing plastic waste using a pyrolysis tool. The plastic waste tested consisted of 2 types of plastic waste, namely PET and HDPE. The weight of plastic waste tested is 1 kg of PET and HDPE waste. This study will compare the performance of the pyrolysis reactor using PET and HDPE waste. The results of this study show that the process of burning plastic waste using a pyrolysis reactor produces liquid oil, either using PET plastic waste HDPE plastic waste. PET plastic waste produces 102 ml of liquid oil with 1 kg of waste. HDPE waste also produces 68 ml of liquid oil with 1 kg of plastic wasteKeywords: Pyrolisis reactor; Plastic Waste, Fuel
EFEK PENAMBAHAN ADITIF OKSIGENAT KEDALAM BAHAN BAKAR DIESEL PADA PRESTASI MESIN Yos Nofendri
JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN Vol 1, No 2 (2016): Jurnal Kajian Teknik Mesin
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.393 KB) | DOI: 10.52447/jktm.v1i2.461

Abstract

Pada saat sekarang ini pencarian bahan bakar ramah lingkungan difokuskan dengan menggunakan aditif berbahan dasar alami. Masalah tersebut penting karena kekurangan bahan bakar fosil yang tidak bisa diperbaharui dan penegakan aturan yang ketat dalam pengendalian pencemaran pada emisi gas buang. Dengan demikian perlu diteliti penambahan aditif ditambahkan ke minyak solar, dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja mesin serta mengurangi emisi gas buang. Sebuah mesin diesel satu silinder telah digunakan yang digabungkan dengan dinamometer dan terintegrasi sensor IMC. Oksigenat yang telah digunakan sebagai aditif dalam bahan bakar diesel dengan campuran 1% - 5% volume. Tes performa mesin dilakukan pada kecepatan antara 900 - 1.700 rpm dan kondisi beban penuh. Percobaan dilakukan untuk mendapatkan parameter performa mesin. Hasil percobaan menunjukkan bahwa kehadiran aditif tersebut dalam bahan bakar diesel secara signifikan meningkatkan kinerja mesin. Semua persentase campuran yang telah diuji menunjukkan dapat memberikan efek yang bermanfaat pada peningkatan performa mesin jika dibandingkan dengan bahan bakar diesel biasa. Penambahan aditif yang terbaik adalah pada volume  1% yang dapat menghemat konsumsi bahan bakar spesifik sebesar 12% dan meningkatkan efisiensi thermal sebesar 16% dibandingkan dengan bahan bakar solar biasa. Torsi dan daya mesin yang dihasilkan juga sedikit terjadi peningkatan yaitu sekitar 5% dengan penambahan aditif. Studi ini menunjukkan bahwa aditif oksigenat dapat digunakan sebagai aditif dan campuran terbaik adalah pada volume 1% bahan bakar diesel yang dapat  menghasilkan efek yang optimal untuk kinerja mesin dibandingkan dengan persentase yang lainnya. 
Perancangan Alat Pirolisis Sampah Plastik Menjadi Bahan Bakar Yos Nofendri; Agus Haryanto
JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN Vol 6, No 1 (2021): Jurnal Kajian Teknik Mesin
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/jktm.v6i1.4454

Abstract

Semakin  hari  kebutuhan bahan  bakar  semakin  meningkat,  sedangkan  ketersediannya  semakin  menurun. Permasalahan  lainnya  yakni membludaknya  limbah  plastik  di  lingkungan.  Salah  satu cara untuk  mengolah  limbah plastik  yaitu  dengan  mengubahnya  menjadi bahan bakar. Pirolisis plastik merupakan salah satu metode sederhana untuk mengubah limbah plastik menjadi bahan bakar. Pada penelitian ini, dirancang reaktor pirolisis tipe batch berkapasitas 1 kg berbahan bakar gas LPG dengan jari-jari 0.15 m dan tinggi 0.3 m serta kondensor dengan panjang total 0,5 m. Sampah plastik yang digunakan adalah sampah plastik HDPE. Pada peneletian ini dapat meningkatkan dan menganalisa temperature, waktu dan minyak yang di hasilkan. Dan minyak yang di hasilkan sesuai kriteria dan bisa digunakan sebagai bahan bakar.
PENGARUH PENAMBAHAN OKSIGENAT PADA SOLAR TERHADAP EMISI GAS BUANG MESIN DIESEL Yos Nofendri
JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Kajian Teknik Mesin
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2017.371 KB) | DOI: 10.52447/jktm.v3i1.1592

Abstract

ABSTRAK Penurunan kualitas udara pada bumi terus menurun. Ini disebabkan oleh polusi udara semakin lama semakin meningkat. Peningkatan jumlah kendaraan juga menjadi salah satu penyebab menurunnya kualitas udara. Penegakan aturan yang ketat dalam pengendalian pencemaran pada emisi gas buang semakin diperketat. Oleh itu diperlukan suatu bahan bakar kendaraan yang dapat mengurangkan emisi gas buang pada kendaraan. Pada saat sekarang ini pencarian bahan bakar ramah lingkungan difokuskan dengan menggunakan aditif berbahan dasar alami. Dengan demikian perlu diteliti penambahan aditif ditambahkan ke minyak solar, dengan tujuan untuk mengurangi emisi gas buang. Sebuah mesin diesel satu silinder telah digunakan yang digabungkan gas analyzer Bosc tipe BEA 150 / 250 / 350. Oksigenat berbahan dasar nabati digunakan sebagai aditif dalam bahan bakar diesel dengan campuran 1% - 5% volume. Tes emisi gas buang dilakukan pada kecepatan antara 900 - 1.700 rpm dan kondisi beban penuh. Percobaan dilakukan untuk mendapatkan parameter emisi gas buang. Hasil percobaan menunjukkan bahwa penambahan aditif oksigenat sebanyak 1 % bisa menurunkan jelaga 30%, meningkatkan CO2 sebanyak 5%, menurunkan CO 35% dan peningkatan NOx sebanyak 9% dibanding solar murni. Kata Kunci : Mesin diesel, Oksigenat, Emisi Gas Buang ABSTRACT Decline in air quality on earth continues to occur. One of its causes is air pollution which is the mistake of vehicle exhaust emissions. Strict enforcement of pollution control on exhaust emissions is one way to control exhaust emissions. It is therefore necessary to fuel a vehicle that can reduce exhaust emissions on vehicles. At the present time this environmentally friendly fuel search is focused using natural based additives. Thus it is necessary to examine the addition of additives added to the diesel oil, with the aim of reducing exhaust emissions. A single-cylinder diesel engine has been used which incorporates a BEA 150/250/350 Bosc gas analyzer. Vegetable oxygenates are used as additives in diesel fuel with a mixture of 1% - 5% by volume. The exhaust emission test is carried out at speeds between 900 - 1,700 rpm and full load conditions. The experiment was conducted to obtain the parameters of exhaust emissions. The experimental results show that the addition of 1% oxygenate additive can decrease carbon 30%, increase CO2 by 5%, decrease CO 35% and increase NOx by 9% compared to pure diesel. Keyword : Diesel Engine, Oxygenat, Emission Engine
Pengaruh Berat Roller Terhadap Performa Mesin Yamaha Mio Soul 110 Cc Yang Menggunakan Jenis Transmisi Otomatis (CVT) Yos Nofendri; Evan Christian
JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN Vol 5, No 1 (2020): Jurnal Kajian Teknik Mesin
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.754 KB) | DOI: 10.52447/jktm.v5i1.3991

Abstract

Dunia otomotif yang semakin berkembang menuntut perubahan agar alat transportasi lebih baik, tidak hanya pada mesinnya yang irit bahan bakar melainkan juga pada tingkat kenyamanan dalam berkendaraan. Salah satunya adalah perubahan pada sistem transmisi. Tujuan dari penelitian Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui prinsip kerja dan pengaruh variasi berat roller CVT (Continuously Varible Transmission) terhadap sepeda motor Yamaha Mio Soul 110 cc. Proses penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Penelitian ini melakukan pengujian variasi berat roller menggunakan ukuran 7 gram , 10,5 gram dan 13 gram. Setelah dilakukan penggantian roller diharapkan dapat meningkatkan kinerja dari motor bakar 4 langkah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen yaitu dengan menahan throttle pada 3000 rpm, setelah stabil kemudian throttle diputar secara perlahan dengan interval 1000 rpm hingga 7000 rpm. Dari hasil analisis pengukuran untuk hasil pengujian variasi roller, jika menggunakan roller yang beratnya 13 gram maka meningkatkan prestasi mesin yaitu torsi 3,2 (Nm) dan mendapatkan daya yang maksimal sebesar 2,34 (kW) pada putaran mesin 7000 rpm, bahan bakar spesifik terbilang irit hanya 0,772 (kg/kWh) dan efisiensi thermal 10,41 (%). Hal ini terjadi karena berat roller mempengaruhi gaya sentrifugal pada pulley primer sehingga semakin berat roller maka mesin pada putaran tinggi ,akan semakin kuat menjepit sabuk V belt. sehingga pada putaran tinggi untuk mentransfer torsi dan daya ke roda belakang lebih besar.Kata Kunci :Performa, Transmisi, CVT, Variasi RollerThe growing automotive world is demanding changes so that transportation is better, not only in the fuel-efficient engine but also in the level of comfort in driving. One of them is a change in the transmission system. The purpose of this final project research is to determine the working principle and the effect of variations in the weight of the CVT (Continuously Variable Transmission) roller on the 110cc Yamaha Mio Soul motorcycle.This research process uses an experimental method. This study tested the variation of roller weight using a size of 7 grams, 10.5 grams and 13 grams. After changing the roller, it is expected to improve the performance of the 4 stroke combustion motor. The research method used is an experimental method by holding the throttle at 3000 rpm, after it is stable then the throttle is rotated slowly at intervals of 1000 rpm to 7000 rpm. From the results of measurement analysis for the results of roller variation testing, if using a roller that weighs 13 grams increases engine performance ie torque of 3.2 (Nm) and gets maximum power of 2.34 (kW) at 7000 rpm engine speed, specific fuel relatively economical only 0.772 (kg/kWh) and thermal efficiency 10.41 (%). This happens because the weight of the roller affects the centrifugal force on the primary pulley so that the heavier the roller, the machine at high speed, the stronger the V belt belt will be clamped. so at high speed to transfer greater torque and power to the rear wheels. Keywords: Performance, Transmission, CVT, Roller Variations.