Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS YURIDIS PENYELESAIAN WANPRESTASI JUAL BELI RUMAH (STUDI PUTUSAN NOMOR 30/PID.B/2022/PN.IDI) Andika, Fery
Jurist Argumentum: Pemikiran Intelektual Hukum Vol 3, No 1 (2025)
Publisher : Prodi Ilmu Hukum, Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jjm.v3i1.12116

Abstract

Perjanjian lahir ketika tercapainya suatu kesepakatan antara kedua pihak dan perjanjian yang telah dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang yang mengikat bagi keduanya. Wanprestasi lahir akibat tidak terpenuhinya prestasi atau lalai melaksanakan kewajiban sebagaimana ditetapkan dalam perjanjian yang dibuat antara kedua belah pihak. Putusan Nomor 30/Pid.B/2022/PN.Idi, merupakan perkara wanprestasi akibat tidak terlaksanakannya prestasi oleh salah satu pihak, dimana perkara tersebut diselesaikan melalui pendekatan hukum pidana. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perkara Nomor 30/Pid.B/2022/PN.Idi masuk ranah hukum perdata atau pidana dan untuk mengetahui penyelesaian perkara Nomor 30/Pid.B/2022/PN.Idi menurut hukum. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dengan Pedekatan perundang-undangan (statuta approach) dan pendekatan kasus (case approach). Bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perkara Nomor 30/Pid.B/2022/PN.Idi masuk ranah hukum perdata, dimana perjanjian jual beli rumah yang dilakukan oleh Bakhtiar Bin Ibrahim dengan Sayed Azhar sejak awal dikualifikasi sebagai perbuatan perdata, karena telah terpenuhinya syarat sah perjanjian yang termaktub dalam Pasal 1320 KUHPerdata. Penyelesaian Perkara Nomor 30/Pid.B/2022/PN.Idi menurut hukum, pihak penjual umumnya memberikan surat perintah atau peringatan (somasi) yang menerangkan bahwa pembeli telah melalaikan kewajibannya. Apabila somasi yang telah diberikan pihak pembeli tidak juga melakukan apa yang dituntut, pihak penjual dapat menuntut atau menggugat wanprestasi yang telah dilakukan. Adapun bentuk gugatan yang mungkin diajukan oleh pihak yang merasa dirugikan akibat dari wanprestasi, yakni parate executie, arbitrase atau perwasitan dan reele executie.
Perbandingan Model Chen dan Lee pada Metode Fuzzy Time Series untuk Peramalan Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Aceh andika, Fery; Nurviana, Nurviana; Sari, Riezky Purnama
Jurnal Sains Matematika dan Statistika Vol 10, No 1 (2024): JSMS Januari 2024
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jsms.v10i1.23463

Abstract

Pertanian merupakan sektor andalan di Provinsi Aceh, di mana sektor pertanian memberikan kontribusi terbesar terhadap perekonomian Aceh. Data menunjukkan sebanyak 40,50% pekerja di Provinsi Aceh bekerja di sektor pertanian. Angka ini mencerminkan besarnya ketergantungan ekonomi penduduk Aceh pada sektor pertanian. Oleh karena itu, langkah pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani sangatlah penting dan strategis. Salah satu indikator untuk mengukur daya beli petani adalah Nilai Tukar Petani (NTP) yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencerminkan tingkat kesejahteraan petani. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hasil metode Fuzzy Time Series model Chen dan Lee dalam memprediksi Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Aceh, mengetahui bagaimana perbandingan NTP Provinsi Aceh menggunakan metode Fuzzy Time Series model Chen dan Lee.  Data yang diperlukan dalam penelitian antara lain Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Aceh periode Januari 2018 hingga April 2023.  Fuzzy Time Series merupakan sebuah konsep berdasarkan teori himpunan fuzzy dan konsep variabel linguistik. Metode Fuzzy Time Series model Chen dan Lee menggunakan nilai linguistik dan data historis sebagai prinsip dasar untuk proses perhitungan prediksi. Perbedaan antara model Chen dan Lee terletak pada tahap FLRG. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa untuk periode bulan Mei 2023 Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Aceh menggunakan model chen sebesar 111,03 dan model Lee sebesar 111,95. Dengan MAPE sebesar 1,50% untuk model Chen dan 1,08% untuk model Lee. Kata Kunci:  Nilai Tukar Petani, Fuzzy Time Series, Model Chen, Model Lee