Kawasan pesisir memiliki potensi ekologis dan ekonomis yang tinggi, salah satunya ekosistem hutan mangrove yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan menjadi habitat berbagai biota laut. Di Kampung Arar, Distrik Mayamuk, Kabupaten Sorong, terdapat kawasan mangrove seluas ±4,44 ha yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata alam berbasis konservasi. Namun, kawasan ini mengalami tekanan lingkungan akibat pencemaran dan keterbatasan infrastruktur pendukung wisata. Penelitian ini bertujuan untuk merancang pengembangan kawasan wisata mangrove yang berkelanjutan dengan pendekatan konservasi dan pemberdayaan masyarakat lokal. Penelitian ini dilakukan di Kampung Arar dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui analisis spasial dan analisis perancangan tapak. Data dikumpulkan melalui observasi lapangan dan studi literatur untuk mengidentifikasi kondisi eksisting kawasan, potensi pengembangan, serta hambatan yang dihadapi. Analisis dilakukan terhadap aspek fisik, utilitas, orientasi, vegetasi, aksesibilitas, dan sistem zonasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan kawasan mangrove Arar dapat dilakukan melalui perencanaan zonasi menjadi tiga zona utama: zona inti, zona atraksi, dan zona privat. Penataan fasilitas penunjang seperti jalur tracking, menara pandang, serta cottage ramah lingkungan menjadi elemen penting dalam menunjang fungsi wisata dan konservasi. Meski masih terdapat tantangan seperti akses air bersih, pengolahan sampah, dan keamanan kawasan, dengan pendekatan perencanaan terpadu dan kolaborasi berbagai pihak, kawasan ini berpotensi menjadi destinasi wisata unggulan yang mendukung konservasi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.Kata kunci: Mangrove, Wisata Alam, Konservasi, Zonasi, Kampung Arar