Hasil PISA 2022 menunjukkan bahwa siswa memiliki literasi numerasi rendah. Pembelajaran matematika kadang kurang menekankan keterampilan pemecahan masalah yang sesuai dengan konteks dunia nyata. Komik matematika adalah media edukasi yang sederhana, mudah dimengerti oleh siswa, penyampaian materi menjadi menarik sehingga meningkatkan prestasi belajar siswa sehingga dapat berkontribusi pada penguatan literasi numerasi. Penelitian ini menghasilkan E-komik matematika materi peluang kelas VIII dengan konteks seni teater Dulmuluk Palembang yang valid, praktis, digunakan metode Research and Development (R & D) yang terdiri dari tahap preliminary (tahap persiapan dan pendesainan) dan tahap prototyping dengan menggunakan alur desain formative evaluation (evaluasi diri, kelompok kecil dan uji lapangan). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP LTI IGM Palembang. Data dikumpulkan melalui kuesioner, interviu. Berdasarkan hasil penelitian komik matematika dengan konteks seni teater Dulmuluk Palembang pada materi peluang kelas VIII dinyatakan valid pada aspek konten, desain dan kualitas teknik oleh validator dari hasil kuesioner kevalidan pada tahap expert review, dan praktis pada aspek kesalahan yang nyata, kejelasan, efektifitas, penerimaan pengguna dan implementasi dari hasil kuesioner kepraktisan dan interviu siswa pada tahap evaluasi diri, kelompok kecil dan uji lapangan. Penelitian ini menunjukkan pentingnya pengembangan media pembelajaran digital yang tidak hanya interaktif, tetapi juga mengangkat unsur kearifan lokal. Hal ini dapat menginspirasi pengembang untuk menciptakan lebih banyak media berbasis budaya sebagai sarana memperkuat literasi numerasi.Bagi guru dan praktisi Pendidikan penggunaan e-komik berbasis budaya lokal seperti Dulmuluk dapat menjadi alternatif media pembelajaran yang inovatif dan kontekstual. Guru dapat memanfaatkannya untuk mengaitkan konsep matematika dengan pengalaman dan budaya siswa, sehingga memperkuat pemahaman numerasi secara lebih bermakna.