Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kasus Kekerasan Seksual Dalam Keluarga Analisis Pemerkosaan Ibu Dan Adik Kandung Berusia 7 Tahun Di Lampung Wulan Dwita; Hudi Yusuf
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 2 No. 3 (2025): JUNI-JULI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kekerasan seksual merupakan masalah serius yang mempengaruhi banyak orang, terutama perempuan dan anak-anak. Kekerasan seksual dapat memiliki dampak yang signifikan pada korban, termasuk gangguan psikososial, kematian, dan kerusakan citra. Dalam kasus pelecehan seksual yang terjadi di lampung seorang anak laki-laki memperkosa ibu dan adiknya yang berusia 7 tahun. Kasus tersebut terbongkar setelah adiknya mengeluh sakit saat membuang air kecil. Saat menahan sakit itu tetanganya mengetahui dan menanyakan penyebab rasa sakitnya. Adik pelaku mengaku pernah ditiduri kakaknya, para tetanga lalu melaporkan perbuatan tersangka ke polsek katibung pada 27 desember 2022. Kecanduan Film Porno, dan seringnya pelaku mabuk-mabukan membuat pelaku memperkosa adiknya pada 19 Desember 2022. Sebelum memperkosa adiknya pelaku terlebih dahulu mengusir ibunya. Pelaku juga mengaku pada tahun 2021 juga melakukan kekerasan seksual dengan memperkosa ibunya yang berusia 37 tahun. Pelaku dijerat Pasal 81 Ayat 2 Undang-Undang tentang perlindungan anak dan undang-undang lain terkait pelecehan dan kekerasan seksual yang disertai dengan pengancaman
ANALISIS KRIMINOLOGIS TERHADAP MOTIF DAN PERILAKU PELAKU DALAM KASUS PEMBUNUHAN ENO FARIHAH Wulan Dwita; Hudi Yusuf
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 5 (2025): MEI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis motif dan perilaku pelaku dalam kasus pembunuhan Eno Farihah melalui pendekatan kriminologis. Kasus ini menjadi sorotan publik karena tingkat kekerasannya yang ekstrem dan pelaku yang masih berusia remaja. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif melalui analisis dokumentasi, laporan media, serta telaah teori-teori kriminologi, khususnya teori diferensiasi asosiasi dari Edwin Sutherland. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan pelaku didorong oleh dua motif utama, yaitu dorongan seksual menyimpang dan balas dendam akibat penolakan emosional. Selain faktor individu, lingkungan sosial yang permisif terhadap kekerasan turut memperkuat kecenderungan kriminal pelaku. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kejahatan tidak semata-mata berasal dari dalam diri individu, tetapi juga dipengaruhi oleh interaksi sosial yang membentuk cara berpikir dan nilai-nilai pelaku. Diperlukan upaya pencegahan melalui penguatan kontrol sosial, pendidikan karakter, dan peningkatan kesadaran akan pentingnya pembinaan moral sejak dini.