Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi keberadaan larva Soil Transmitted Helminths (STHs), khususnya hookworm, pada sampel tanah di Desa Manuntung, Kecamatan Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Wilayah ini dipilih berdasarkan kesamaan karakteristik geografis dan laporan prevalensi tinggi infeksi cacing di daerah sekitarnya. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan observasional. Sebanyak 25 titik sampel tanah dikumpulkan dari dua lokasi berbeda, yaitu area persawahan (10 titik) dan area perkebunan kelapa sawit (15 titik). Sampel diambil pada kedalaman 3–5 cm dan diperiksa menggunakan metode Baermann di Laboratorium Mikrobiologi dan Parasitologi Universitas Borneo Lestari. Pemeriksaan difokuskan pada identifikasi larva hookworm berdasarkan morfologi mikroskopis, dengan analisis data disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh sampel tanah dari persawahan (100%) dan sebagian besar dari perkebunan sawit (93,3%) positif mengandung larva hookworm. Karakteristik tanah yang gembur, berpasir, dan lembab di kedua lokasi tersebut diduga kuat mendukung pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva. Metode Baermann terbukti efektif dalam mendeteksi larva STHs karena sensitivitas tinggi dan kemampuannya menangkap larva yang bergerak aktif di media cair. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan adanya potensi tinggi penularan STHs kepada masyarakat sekitar, terutama kelompok yang bekerja di area pertanian dan perkebunan tanpa pelindung kaki. Hasil ini menjadi data awal penting untuk penelitian lanjutan pada manusia, serta mendukung perlunya intervensi berbasis perilaku dan sanitasi untuk menekan risiko infeksi kecacingan.