Gangguan kesehatan jiwa memberikan dampak signifikan tidak hanya pada individu pasien tetapi juga pada sistem keluarga mereka yang bertanggung jawab sebagai pemberi perawatan utama.Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan keluarga tentang penyakit jiwa dan dukungan sosial dengan beban perawatan pada keluarga pasien gangguan jiwa. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif cross-sectional dengan melibatkan 27 responden anggota keluarga pasien di Unit Rawat Inap Psikiatri, dan data dikumpulkan melalui kuesioner terstruktur serta dianalisis menggunakan uji korelasi Pearson dan analisis regresi linier berganda dengan tingkat signifikansi α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan hubungan negatif signifikan antara pengetahuan keluarga dengan beban perawatan (r = -0,587, p = 0,002) dengan responden berpengetahuan tinggi mengalami beban 13,5 poin lebih rendah, sedangkan dukungan sosial menunjukkan pengaruh yang lebih kuat (r = -0,642, p < 0,001) dengan selisih beban sebesar 17,2 poin antara kelompok dukungan tinggi dan rendah, dan secara simultan kedua variabel menjelaskan 56,1% variasi beban perawatan dengan dukungan sosial berkontribusi 42,8% dan pengetahuan 31,8%. Intervensi komprehensif yang mengintegrasikan psikoedukasi kesehatan jiwa dengan penguatan sistem dukungan sosial merupakan strategi optimal untuk mengurangi beban perawatan keluarga secara berkelanjutan, dan disarankan agar tenaga kesehatan dan pembuat kebijakan mengembangkan program pendidikan keluarga dan layanan dukungan sosial yang terstruktur untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga pasien gangguan jiwa.