Pemanfaatan tanaman obat tradisional di Indonesia terus meningkat karena biaya pengobatan modern yang tinggi dan kepercayaan masyarakat pada khasiat alami tanaman. Salah satu tanaman yang populer adalah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa), yang memiliki aktivitas antiinflamasi, antibakteri, antioksidan, dan potensi antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan standarisasi simplisia daun mahkota dewa sebagai upaya menjamin mutu keamanan dan konsistensi bahan baku obat tradisional melalui uji parameter spesifik dan nonspesifik. Penelitian ini mengevaluasi kualitas simplisia daun mahkota dewa sebagai tahap awal standarisasi. Uji meliputi kadar air, kadar abu total, kadar abu tidak larut asam, kadar sari larut air dan etanol, pengamatan makroskopis dan mikroskopis, serta skrining fitokimia. Hasil menunjukkan kadar air 8,22%, kadar penyusutan 9,82%, yang memenuhi syarat. kadar sari larut etanol 4,8%, kadar abu total 6,34%, kadar abu tidak larut asam 5%, dan kadar sari larut air 21,4%. Secara makroskopis, daun berbentuk bangun bulat telur dengan ujung meruncing, hijau tua pada daun dewasa, hijau muda pada kuncup. Mikroskopis menunjukkan adanya serat sklerenkim, sel batu, berkas pembuluh spiral, sel minyak, stomata, serabut pembuluh, dan trikoma. Skrining fitokimia mengungkap kandungan alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan steroid/triterpenoid. Kesimpulannya, simplisia daun mahkota dewa memenuhi sebagian besar standar mutu dan mengandung metabolit sekunder aktif, sehingga berpotensi dikembangkan sebagai bahan baku obat herbal tradisional.