Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penerapan Relaksasi Autogenik Untuk Membantu Menurunkan Nyeri Pada Perawatan Luka Nabilla Felicia Az Zahra; Ika Silvitasari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 4 No. 7 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jikmc.v4i7.1796

Abstract

Luka adalah kerusakan jaringan tubuh akibat trauma yang dapat menyebabkan nyeri. Data menunjukkan bahwa 56,26% pasien perawatan luka mengalami nyeri sedang, dan 43,75% mengalami nyeri berat. Nyeri dapat berdampak pada kenyamanan, aktivitas, serta kesehatan mental dan emosional. Penanganannya dapat dilakukan dengan metode farmakologis maupun nonfarmakologis. Tujuan : Mendeskripsikan hasil pengukuran skala nyeri sebelum, sesudah, serta perbandingan setelah dilakukan penerapan relaksasi autogenik. Metode : Studi kasus deskriptif menggunakan Numeric Rating Scale (NRS), dilakukan selama 20 menit saat perawatan luka selama 3 hari. Hasil : Dua responden menunjukkan penurunan skala nyeri, Tn. P dari skala 6 menjadi 3, dan Tn. W dari skala 5 menjadi 2. Kesimpulan : Relaksasi autogenik efektif menurunkan skala nyeri pada perawatan luka dan dapat direkomendasikan sebagai metode nonfarmakologis dalam manajemen nyeri.
Upaya Mencegah Infeksi Luka Pasca Operasi Di Bangsal Marwah RS PKU Muhammadiyah Karanganyar Annisa Andriyani; Yessi Lela Sari; Nabila Putri; Lisa Kumala Dewi; Fara Harum Anisa; Nabilla Felicia Az Zahra; Muh Bintang Prabowo
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 10 (2024): GJMI - OKTOBER
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v2i10.992

Abstract

Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan dengan menggunakan prosedur invasif, dengan tahapan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang ditangani. Pembukaan bagian tubuh yang dilakukan tindakan pembedahan pada umumnya dilakukan dengan membuat sayatan, setelah yang ditangani tampak, maka akan dilakukan perbaikan dengan penutupan serta penjahitan luka (Sjamsuhidayat & Jong, 2016). Setelah dilakukan pembedahan/operasi maka akan terbentuk sebuah luka dari sayatan yang dibuat tersebut. Luka terdiri dari dua jenis yaitu luka bersih dan luka kotor. Luka yang disebabkan karena tindakan pembedahan/operasi sering disebut dengan luka bersih, yang dapat pulih kembali dalam kurun waktu 6-8 minggu. Dalam masa penyembuhan luka perlu diperhatikan kebersihan dari luka tersebut. Hal ini dikarenakan saat fase penyembuhan, luka sangat rentan terkena infeksi. Infeksi adalah kondisi ketika mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit masuk dan berkembang biak di dalam tubuh, sehingga membuat masa penyembuhan luka memanjang atau bahkan dapat juga menyebabkan penyakit. Gejala yang biasa muncul saat luka terjadi infeksi antaralain : luka terasa nyeri, bengkak, berwarna kemerahan, dan terdapat nanah/pus pada luka.