Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analysis of Health Management Strategies in Improving Hospital Service Quality: Literature Review Nadia Amanda Azwa; Assyifa Deswita Mrp; Eva Sahriani Sikumbang; Nadhilah Hasibuan; Ade Ilham Kesuma; Sayyidati Zahira; Sri Rahayu; Nur Hasanah; Wasiyem
International Journal of Health, Economics, and Social Sciences (IJHESS) Vol. 7 No. 3: July 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/ijhess.v7i3.7697

Abstract

Hospital services today face increasing public demands for fast, safe, and high-quality care. To meet these challenges, an appropriate, integrated, and sustainable health management strategy is required. This study aims to analyze effective health management strategies for improving the quality of hospital services through a systematic literature review. The method used is a Systematic Literature Review (SLR), examining 15 Indonesian-language scholarly articles from Google Scholar published between 2020 and 2025. From the selection process, 8 articles met the inclusion criteria and were further analyzed based on managerial strategies and their impact on service quality. The findings show that strategies such as thorough planning, strengthening human resources, implementation of Hospital Management Information Systems (HMIS), and quality evaluation methods such as Total Quality Management (TQM), Kaizen (5R), and FMEA play a significant role in improving service quality. The application of international standards such as ISO 9001:2015, enhanced communication, and regular evaluations using quality indicators and the Balanced Scorecard also contribute substantially. In conclusion, a combination of integrated management strategies focused on continuous improvement has proven effective in creating optimal, efficient, and competitive hospital service quality.
Analisis Tren Penyakit Gagal Ginjal Kronik Peserta BPJS dan Dampaknya pada Pembiayaan Kesehatan Indonesia: Analysis of Chronic Kidney Disease Trends Among BPJS Participants and Their Impact on Indonesia’s Health Financing System Maharani Zahra Nasution; Eva Sahriani Sikumbang; Fitriani Pramita Gurning
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 7: Juli 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i7.7798

Abstract

Penelitian ini mengkaji tren penyakit gagal ginjal kronik (GGK) pada peserta badan penyelenggara jaminan sosial (BPJS) Kesehatan dan dampaknya terhadap pembiayaan kesehatan di Indonesia selama periode 2022–2024. Data menunjukkan peningkatan signifikan jumlah pasien gagal ginjal kronik yang memerlukan perawatan, terutama terapi hemodialisis. Pada tahun 2022 tercatat sekitar 63.489 pasien baru GGK, dan pada 2024 jumlah pasien yang menjalani cuci darah mencapai 134.057 orang. Penyebab utama GGK adalah hipertensi dan diabetes, yang prevalensinya juga meningkat di masyarakat. Selain itu, faktor risiko lain seperti penuaan, obesitas, dan paparan lingkungan turut berkontribusi pada peningkatan kasus. Seiring dengan peningkatan kasus, pembiayaan BPJS Kesehatan untuk pengobatan GGK melonjak dari Rp6,5 triliun pada 2019 menjadi Rp11 triliun pada 2024, hampir dua kali lipat dalam lima tahun terakhir. Kenaikan ini dipengaruhi oleh bertambahnya jumlah pasien yang memerlukan layanan cuci darah, peningkatan tarif layanan rumah sakit dan obat-obatan, serta kemudahan akses pelayanan hemodialisis yang semakin luas melalui penambahan rumah sakit mitra BPJS dengan fasilitas tersebut Terapi cuci darah yang memerlukan biaya tinggi per sesi menjadi beban besar bagi sistem pembiayaan nasional. Lonjakan pembiayaan ini menimbulkan risiko defisit dana BPJS dan menuntut kebijakan terkait penguatan upaya pencegahan, deteksi dini, serta pengelolaan penyakit tidak menular yang menjadi penyebab utama GGK. Penelitian ini menegaskan perlunya strategi terpadu untuk mengendalikan beban penyakit dan pembiayaan GGK agar keberlanjutan sistem Jaminan Kesehatan Nasional tetap terjaga di tengah tren peningkatan kasus dan biaya yang signifikan. Optimalisasi layanan dialisis dan edukasi pola hidup sehat menjadi kunci mitigasi dampak ekonomi dan kesehatan dari GGK di Indonesia.