Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji korelasi antara kecemasan berbicara dalam bahasa asing, yang diukur menggunakan Foreign Language Classroom Anxiety Scale (FLCAS), dengan kemampuan berbicara mahasiswa pada Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Riau. Kecemasan berbicara merupakan hambatan psikologis yang umum dialami oleh banyak pembelajar bahasa, dan seringkali menghambat kemampuan mereka untuk mengekspresikan diri secara lancar dan percaya diri. Dengan menggunakan desain penelitian korelasional kuantitatif, data dikumpulkan dari 29 mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Sougo Nihongo Shokyuu 3 melalui kuesioner FLCAS dan nilai kemampuan berbicara dari ujian akhir semester. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa mengalami tingkat kecemasan berbicara yang sedang hingga tinggi, yang cenderung berdampak negatif terhadap performa berbicara mereka. Meskipun korelasi yang ditemukan tidak terlalu kuat secara statistik, temuan ini menyoroti pentingnya peran kecemasan dalam pembelajaran bahasa, khususnya dalam komunikasi lisan. Penelitian ini menegaskan pentingnya memperhatikan faktor emosional seperti kecemasan dalam proses pembelajaran bahasa, agar tercipta lingkungan belajar yang lebih suportif dan mendorong mahasiswa untuk berbicara dengan percaya diri. Wawasan yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat membantu para pendidik dalam merancang strategi untuk mengurangi kecemasan berbicara dan meningkatkan kompetensi komunikatif mahasiswa dalam berbahasa Jepang.