Artikel ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pengetahuan dan persepsi guru SMA terhadap pendekatan Deep Learning. Pendekatan deep learning ini dirancang untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih mendalam, relevan, dan menyenangkan bagi siswa melalui tiga pilar utama, yaitu Mindfull Learning, Meaningfull Learning, dan Joyfull Learning. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan deskriptif kuantitatif metode survei yang melibatkan 20 orang guru SMA di Kota Bandung dan Kota Bandar Lampung melalui teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dengan analisis data percentage correction. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 90% responden yang pernah mendengar istilah deep learning, 65% responden mengungkapkan jika deep learning bagian dari kecerdasan buatan (artificial intelligence). Kemudian 55% responden menganggap bahwa deep learning sangat penting dalam konteks pendidikan, 55% responden sangat mengetahui cara penerapan deep learning dalam pendidikan, hanya 25% responden yang mengetahui aplikasi deep learning dalam pendidikan dan 15% responden menyebut bahwa Vertex AI sebagai aplikasi deep learning. Selanjutya, 65% responden setuju bahwa mereka perlu mengusai deep learning untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan 35% responden menyebutkan jika deep learning dapat membantu dalam mengidentifikasi kebutuhan siswa. Terdapat 45% responden menganggap jika mereka sudah siap menggunakan deep learning dalam pembelajaran. Diharapkan, hasil analisis ini dapat memberikan gambaran tentang kesiapan dan harapan para pendidik dalam menghadapi dinamika perkembangan pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.