Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PELATIHAN PEMBUATAN KOMPONEN KURSI DENGAN MATERIAL BAMBU DI SLB PAEDAGOGIA MAOSPATI - MAGETAN Widyastuti, Maria; Setio, Stefanus Prabani; Budiarti, Monica Nia; Renwarin, Maria Riski Pratiwi
GANESHA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 2 (2025): Juli 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tunas Pembangunan Surakarta (UTP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/ganesha.v5i2.5105

Abstract

Difabel merupakan individu yang berbeda, mereka memiliki keterbatasan. Keterbatasan yang dimikiki difabel bisa berupa fisik atau mental, dan bisa juga keduanya. Keterbatasan tersebut bukan berarti difabel tidak mampu melakukan aktivitas, namun keterbatasan tersebut membutuhkan pendampingan oleh non-difabel agar mampu beraktivitas. Kemampuan tersebut seolah tersembunyi dan akan muncul pada saat dilakukan pendampingan untuk aktivitas tertentu. Dengan pendampingan, maka difabel akan diberdayakan untuk melakukan aktivitas tertentu. Hal ini disadari oleh Tim dosen dari Universitas Katolik Darma Cendika yang telah melakukan pengembangan IPTEK untuk dilakukan oleh difabel. Pengembangan IPTEK tersebut merupakan penyederhanaan proses produksi dan kolaborasi dengan non-difabel. Tujuan dari pengembangan IPTEK tersebut agar difabel mampu melakukan aktifitas bersama non-difabel untuk memproduksi komponen kursi dari material bambu. Bambu merupakan tanaman yang mudah dijumpai dimana-mana serta memiliki banyak manfaat. Pemberdayaan dilaksanakan melalui metode pelatihan dengan pendekatan pendampingan, pelatihan dan praktek secara langsung. Pendampingan dilakukan oleh Tim dosen, Guru dan Mahasiswa. Pelatihan dilakukan dengan memperagakan cara kerja selanjutnya praktek langsung diikuti oleh difabel. Pendamping akan membantu dan memperbaiki kesalahan yang dikerjakan oleh difabel. Dengan demikian difabel akan tahu kesalahan dan melakukan yang benar. Metode ini dilakukan untuk semua tahapan proses produksi yang akan dikerjakan. Kolaborasi yang terjadi antara difabel dengan non-difabel memiliki peran yang berbeda. Porsi kerja non-difabel lebih banyak dibandingkan difabel. Pekerjaan dengan mesin yang beresiko tidak dikerjakan oleh difabel, hal ini untuk mengurangi resiko kecelakaan kerja. Kesimpulan dari pelatihan ini, difabel ternyata mampu mengikuti pelatihan dan merasa percaya diri karena bermanfaat bagi orang lain. Pelatihan ini telah menghasilkan kursi tunggu tanpa sandaran. Senyum bangga difabel melihat karya mereka telah selesai dan dapat digunakan.