Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MENINGKATKAN KESADARAN DAN KETERAMPILAN PENGURUS PESMA AL MANAR DALAM MENGOLAH SAMPAH SECARA BERKELANJUTAN Rahayu, Yayuk Dwi; Mashudi, Sugeng; Armyati, Eky Ocviana
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 2 (2025): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i2.29844

Abstract

Abstrak: Pengelolaan sampah di PESMA AL MANAR Ponorogo masih menghadapi tantangan besar, terutama dalam mengoptimalkan pemanfaatan sampah organik. Minimnya pengetahuan serta keterbatasan fasilitas membuat sampah menumpuk dan berisiko mencemari lingkungan. Untuk mengatasi masalah ini, dilakukan program pengabdian yang mengimplementasikan teknologi IPTEKES dalam Manajemen Pengelolaan Sampah Padat (MPSP). Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran serta keterampilan pengurus PESMA dalam mengolah sampah secara berkelanjutan. Program ini dijalankan melalui serangkaian kegiatan seperti sosialisasi, pelatihan, dan praktik langsung yang melibatkan 115 pengurus serta mahasiswa. Hasil evaluasi, yang dilakukan dengan observasi dan wawancara, menunjukkan bahwa pemahaman peserta tentang konsep MPSP meningkat hingga 85%, sementara keterampilan teknis dalam pembuatan kompos naik sebesar 75%. Selain itu, program ini juga berhasil memproduksi sekitar 10 kg kompos setiap bulan, yang bisa dimanfaatkan untuk penghijauan sekaligus memiliki nilai ekonomis. Diharapkan, inisiatif ini bisa menjadi contoh pengelolaan sampah berkelanjutan yang dapat diterapkan di lingkungan pesantren lainnya.Abstract: Waste management at PESMA AL MANAR Ponorogo still faces major challenges, especially in optimizing the utilization of organic waste. The lack of knowledge and limited facilities make waste accumulate and risk polluting the environment. To overcome this problem, a service program was conducted that implements science and technology in Solid Waste Management (MPSP). The goal is to increase the awareness and skills of PESMA administrators in managing waste in a sustainable manner. This program was carried out through a series of activities such as socialization, training, and hands-on practice involving 115 administrators and students. The evaluation results, conducted by observation and interviews, showed that participants' understanding of the MPSP concept increased by 85%, while technical skills in composting increased by 75%. In addition, the program also managed to produce around 60 kg of compost every month, which can be used for greening as well as having economic value. Hopefully, this initiative can become an example of sustainable waste management that can be applied in other pesantren environments.
Model OPS sebagai Strategi Efektif Pengelolaan Sampah untuk Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis Santri di Pesantren Al Furqon Ponorogo: Pengabdian Armyati, Eky Ocviana; Sudarno, Sudarno; Rahayu, Yayuk Dwi; Mashudi, Sugeng
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 2 (October 202
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i2.3721

Abstract

Waste management problems in Islamic boarding schools have been identified as factors that may reduce residential comfort, environmental health, and students’ psychological well-being. This community service program aimed to optimize waste management through the Optimalized Waste Management (OPS) approach, comprising education, source separation, composting, and participatory monitoring. Activities were conducted at Pesantren Al Furqon Ponorogo over 12 weeks and involved 93 students and dormitory managers. Interventions included visual media–based counseling; training on separating organic, inorganic, and residual waste; hands-on simple composting; provision of facilities (segregated bins and composters); and mentoring to establish “green habits.” Evaluation was performed using pre–post knowledge tests, observations of segregation compliance, weighing of waste volumes, and assessments of psychological well-being using the WHO-5 and the short version of WEMWBS. Results showed a 82,7 average increase in knowledge; segregation compliance reached 90%; residual waste volume decreased by 80%; and psychological well-being scores increased by 76 points.