This Author published in this journals
All Journal CYCLOTRON
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Prototipe Sistem Pendingin dan Monitoring Panel Surya Menggunakan Penyiram Air Otomatis Berbasis Internet Of Things (IOT) Kamal, Maulana; Pramono Jati, Budi
CYCLOTRON Vol 8 No 02 (2025): CYCLOTRON
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/cl.v8i02.27371

Abstract

Kinerja panel surya adalah menangkap radiasi matahari yang dikonversi menjadi energi listrik dan tersimpan di tempat penyimpanan serta dialirkan ke alat elektronik. Kinerja panel surya dipengaruhi oleh faktor suhu yang apabila terjadi kenaikan suhu, maka efisiensi akan menjadi rendah, sehingga diperlukan sistem pedingin. Dengan mengusung tema Internet of Things (IoT) yang mencakup pemantauan sistem guna mengontrol dan monitor secara jarak jauh yang terhubung dengan internet. Oleh karena itu, penelitian ini akan merancang Prototipe Sistem Pendingin dan Monitoring Panel Surya Menggunakan Penyiram Air Otomatis Berbasis Internet Of Things (Iot). Hasil pengujian panel surya dari pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB, nilai tegangan, arus, daya dan suhu yang dihasilkan memiliki perbedaan, dimana nilai tegangan, arus, daya dan suhu yang dihasilkan oleh panel surya menggunakan pendingin melalui pengamatan langsung tegangan rata-rata 6,52%, arus rata-rata 4,8% dan daya rata-rata 11,63% lebih besar dibanding tanpa sistem pendingin. Sedangkan panel surya monocrystalline dengan menggunakan pendingin melalui ESP32 tegangan rata-rata 7,15%, arus rata-rata 4,2% dan daya rata-rata 11,85% lebih besar dibanding tanpa sistem pendingin. Selain itu, pompa penyiram panel surya dapat bekerja jika suhu pada panel surya diatas 40 oC sesuai dengan batas yang sudah ditetapkan.
Analisa Perbandingan Efisiensi Konversi Energi antara PV (Photovoltaic) Monocrystalline 50 WP dan Polycrystalline 50 WP Pada Berbagai Intensitas Cahaya Maulana, Muhammad Yusuf; Pramono Jati, Budi; Widihastuti, Ida
CYCLOTRON Vol 7 No 02 (2024): CYCLOTRON
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/cl.v7i02.21821

Abstract

Ada 2 jenis photovoltaic (PV) atau panel surya, yaitu jenis monocrystalline dan jenis polycrystalline. Monocrystalline berbahan dasar silikon murni sedangkan polycrystalline berbahan dasar silikon campuran. Permasalahan dalam panel surya adalah perbedaan efisiensi dan karakteristik dalam konversi energi pada intensitas cahaya. Untuk mengetahui perbedaan efisiensi dan karekteristik tersebut maka dilakukan pengukuran produksi energi pada PV monocrystalline 50W dan polycrystalline 50W. Paper ini membahas tentang analisa perbandingan efisiensi konversi energi dari kedua jenis panel surya tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode true experimental research atau pengukuran secara langsung. Pengukuran dilakukan dengan cara memberi beban lampu dan mengukur produksi energi PV monocrystalline 50W dan polycrystalline 50W secara bersamaan dari pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB. Tujuanya adalah untuk mendapatkan data waktu, sudut matahari, intensitas cahaya yang dikonversi menjadi irradiasi, tegangan, arus, dan daya produksi konversi energi terhadap pengaruh perubahan intensitas cahaya. Hasil dari penelitian ini adalah pada panel surya jenis polycrystalline saat nilai intensitas cahaya tertinggi sebesar 119260 lux tercatat pada pukul 12.00 WIB dengan niliai irradiasi terhitung 989,86 w/m2 menghasilkan nilai output tertinggi yaitu tegangan sebesar 15,3 V dan arusnya sebesar 1,51 A. Pada panel surya jenis monocrystalline, ketika pada pukul 12.00 WIB tercatat nilai intensitas cahaya tertinggi sebesar 119269 lux dengan nilai irradiasi terhitung 989,93w/m2 menghasilkan nilai output tertinggi yaitu tegangan sebesar 17.2 V dan arusnya sebesar 1.62 A. Hasil perhitungan efisiensi berdasarkan data yang didapatkan adalah panel surya jenis monocrystalline mempunyai efisiensi yang lebih besar dibandingkan dengan polycrystalline, panel surya jenis monocrystalline menghasilkan efisiensi sebesar 8,2 % sedangkan panel surya jenis polycrystalline mengasilkan efisiensi sebesar 7,9 %.
Analisis Pengaruh Suhu Terhadap Daya Output pada Panel Surya Monocrystalline dan Polycrystalline 50 Wp atikah, nur; Pramono Jati, Budi; Nugroho, Dedi
CYCLOTRON Vol 7 No 02 (2024): CYCLOTRON
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/cl.v7i02.21822

Abstract

Ada 2 jenis panel surya yaitu jenis monocrystalline dan jenis polycrystalline. Permasalahan dalam panel surya adalah perbedaan pengaruh suhu terhadap efisiensi dan karakteristik dalam konversi energi daya output pada panel surya monocrystalline dan polycrystalline. Untuk mengetahui perbedaannya maka dilakukan pengukuran produksi energi pada PV monocrystalline 50W dan polycrystalline 50W masing-masing dengan cara didinginkan dan tidak didinginkan dengan air, untuk mempertahankan suhu menjadi normal. Paper ini membahas tentang pengaruh suhu terhadap daya output pada panel surya monocrystalline dan polycristaline. Tujuannya adalah dengan menurunkan suhu pada panel surya akan menghasilkan efisiensi yang lebih tinggi. Metode yang digunakan dengan metode air pendingin dan tanpa air pendingin. Parameter yang digunakan dengan metode adalah suhu permukaan panel, sudut terhadap posisi matahari, tegangan, arus dan daya output pada panel, pengambilan data dilakukan dari jam 07.00-17.00 WIB, dengan waktu pengukuran diambil 4 kali setiap 30 menit. Hasil dari penelitiann ini adalah pada puncak tertinggi output daya panel di jam 12.00 WIB, dengan hasil tertinggi pada panel surya monocrystalline. Bahwa ketika panel surya dengan air pendingin didapat hasil lebih efisien dan didapat hasil pada panel surya monocrystalline lebih bagus dibandingkan polycrystalline. Dari hasil penelitian didapat hasil yang terbaik adalah pada saat panel surya monocrystalline dengan air pendingin pada jam 12.00 WIB dengan suhu 26 °C, arus 1,69A, tegangan 18,8V, dan daya 31,772W. Hasil yang kedua panel surya monocrystalline tanpa air pendingin pada jam 12.00 WIB dengan suhu 50 °C, arus 1,67A, tegangan 16,9V, dan daya 28,223 W. Hasil yang ketiga panel surya polycrystalline dengan air pendingin pada jam 11.30 WIB dengan suhu 30 °C, arus 1,56A, tegangan 16,5V, dan daya 25,74 W. Hasil yang empat panel surya polycrystlaline tanpa air pendingin pada jam 12.00 WIB dengan suhu 52 °C, arus 1,62A, tegangan 15,4V, dan daya 24,948W. Kata kunci: Monocrystalline, polycrystalline, Tegangan, Arus, Suhu, Daya.