Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

FANATISME DAN TINDAKAN SOSIAL WIBU DI KOTA BANDUNG Wiyanti, Dede Tresna; Evina, Nanda Yelmi; Zakaria, Saifullah
Responsive Vol 8, No 2 (2025): Responsive: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Administrasi, Sosial, Humaniora Dan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/responsive.v8i2.65001

Abstract

Globalisasi mendorong pertumbuhan budaya populer Jepang di seluruh dunia. Orang yang menyukai budaya populer Jepang sering disebut sebagai Wibu. Wibu adalah seseorang yang bukan Jepang yang sangat menyukai produk budaya populer Jepang, seperti anime, manga, dan lagu Jepang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman fanatisme yang dialami oleh Wibu dan menganalisa pengalaman tersebut ke dalam tindakan sosial menurut Max Weber yang membedakan tindakan sosial menjadi empat tipe berdasarkan motif dan tujuannya: tindakan rasionalitas instrumental, tindakan rasionalitas nilai, tindakan afektif, dan tindakan tradisional.. Metode yang digunakan dalam penelitian mengenai wibu ini menggunakan metode etnografi. Peneliti menyelami pengalaman-pengalaman fanatisme wibu pada komunitas Wibufest secara mendalam lalu menjadikan hal tersebut sebagai dasar analisis untuk menentukan tindakan sosial yang terbentuk pada Wibu dalam komunitas Wibufest Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman fanatisme yang dirasakan oleh para Wibu dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, ekonomi, dan fokus mereka menjadi Wibu seperti cosplay dan idol. Pengalaman-pengalaman tersebut kemudian mendasari tindakan-tindakan yang mereka lakukan ketika berinteraksi dalam komunitas. Tindakan-tindakan sosial yang dilakukan meliputi tindakan sosial rasional, tindakan sosial berdasar nilai, dan tindakan sosial tradisional. Globalization has drive the growth of Japanese popular culture around the world. People who like Japanese popular culture are often referred as Wibu. Wibu is someone who is not Japanese but really likes Japanese popular culture products, such as anime, manga, and Japanese songs. This study aims to determine the fanaticism experienced by Wibu and analyze the experience into social actions according to Max Weber which are then categorized based on agent motives which are divided into four categories, namely rational social action, value-based social action, traditional social action and traditional social action. The research uses the ethnographic method. Researchers delve into the fanaticism experiences of wibu in the Wibufest community in depth and then use this as a basis for analysis to determine the social actions formed by Wibu in the Bandung Wibufest community. The results of the study show that the fanaticism experience felt by Wibu is influenced by age, gender, economy, and their focus on becoming Wibu such as cosplay and idols. These experiences formed the actions they take when interacting in the community. The social actions taken include rational social actions, value-based social actions, traditional social actions and traditional social actions.