Natasia, Angela Dhea
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Fungsi Tari Bigal dalam Upacara Adat Ngensudah Dayak Melahui di Kecamatan Ella Hilir Kabupaten Melawi Natasia, Angela Dhea; Oktariani, Dwi; Oktaviari Satrianingsih, Aline Rizky
Jurnal Cerano Seni : Pengkajian dan Penciptaan Seni Pertunjukan Vol 3 No 2 (2024): Jurnal Cerano Seni | Pengkajian dan Penciptaan Seni Pertunjukan
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jcs.v3i2.34444

Abstract

Upacara Adat Ngensudah adalah ritual yang bertujuan untuk mencabut larangan atau pantangan dan menghormati kerabat yang telah meninggal. Sejalan dengan arti kata “Ngensudah” yang dalam bahasa Indonesia berarti “selesai”, masyarakat Dayak Melahui percaya bahwa Upacara Adat Ngensudah berfungsi sebagai media untuk mengantarkan arwah orang yang telah meninggal dengan tenang. Oleh karena itu, upacara ini dilaksanakan setiap kali ada anggota keluarga yang meninggal dunia. Penelitian ini berfokus pada pemahaman fungsi Tari Bigal dalam Upacara Adat Ngensudah pada masyarakat Dayak Melahui di Kecamatan Ella Hilir, Kabupaten Melawi. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat setempat mengenai peran tari tradisional, khususnya Tari Bigal dalam masyarakat Dayak Melahui. Keterlibatan masyarakat setempat dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengetahuan dan apresiasi mereka terhadap Tari Bigal. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan antropologi, dengan menggunakan teknik pengumpulan data seperti observasi, wawancara, dan dokumentasi. Tari Bigal merupakan elemen penting dalam Upacara Adat Ngensudah. Fungsi Tari Bigal dalam Upacara Adat Ngensudah di Kecamatan Ella Hilir, Kabupaten Melawi, adalah untuk melepaskan larangan dan pantangan serta menjadi penyalur arwah orang yang sudah meninggal menuju surga. Tari Bigal memiliki status sakral dalam Upacara Adat Ngensudah dan tidak dapat dipisahkan dari ritual tersebut. Tarian ini juga dianggap sebagai sarana komunikasi dengan roh leluhur. Tarian ini menggabungkan elemen-elemen pendukung seperti kostum, properti, gerakan, dan musik pengiring.